Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kbupaten Tapanuli Selatan mengutuk keras dugaan bom diri di Medan yang terjadi, Rabu (13/11).

"Apapun alasannya perbuatan teror tidak dibenarkan," tegas Sekretaris DPD KNPI Tapanuli Selatan Dolly Pautra Parlindungan Pasaribu yang dihubungi Antara, Rabu.

Bahkan dalam presfektif agama pun kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Tapanuli Selatan ini bahwa tindakan bom bunuh diri merupakan kemungkaran.

"Pelakunya diancam dosa," sebutnya sembari meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus bom bunuh diri yang telah mencelakai orang lain tersebut.

KNPI Tapanuli Selatan kata dia, menyeru unsur Pemuda khususnya di wilayah Tapanuli Selatan untuk aktif tetap mewaspadai seluruh gerak gerik oknum yang mencurikan.

"Bila ada gerak gerik yang mencurigakan mari laporkan kepada pihak yang berwenang," ajaknya.

Baca juga: Kadiv Humas Polri: Ada 6 korban luka akibat bom Medan

Baca juga: Pelaku bom Medan diduga pakai atribut ojek online, ini kata Gojek

Dolly lebih jauh mengajak pemuda untuk tetap bersatu dan bekerjasama dalam menjaga persatuan dan kesatuan antara sesama.

"Mari kita tingkatkan silaturrahim dan mengikuti kegiatan berupa pengajian dan pertemuan kelompok guna menguatkan persatuan dan kesatuan," pungkasnya.

Sebelumnya Bom bunuh diri yang terjadi Rabu pagi (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB di Polrestabes Medan Jalan HM Said, Medan diduga dilakukan seorang yang mengenakan atribut ojek online.

Baca juga: Istana perintahkan bom Medan ditangani cepat, jaga rasa aman warga

Bahkan petugas terus masih melakukan penyisiran di sepuataran Mako Polrestabe Medan untuk pengembangan atas insiden yang menurut keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal bom yang meledak tersebut menyebabkan enam orang korban luka-luka.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019