Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo memperketat distribusi babi untuk mencegah penyebaran virus Hog Cholera atau kolera babi. Distribusi diperketat terkait kematian ribuan babi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo Siska Tarigan, Selasa, mengatakan, pihaknya melarang dan menyarankan para peternak untuk tidak membeli babi dari luar kabupaten
"Ini untuk mencegah masuknya wabah virus kolera ini dari daerah yang sudah terkena kasus," katanya kepada ANTARA.
Baca juga: Kolera babi merebak, kandang babi di Karo disemprot disinfektan
Selain itu, katanya, juga dilakukan pengecekan kesehatan terhadap ternak babi yang akan diperjualbelikan dan yang akan dipotong.
Selain itu, katanya, juga dilakukan pengecekan kesehatan terhadap ternak babi yang akan diperjualbelikan dan yang akan dipotong.
"Ada petugasnya namanya Keurmaster. Petugas ini yang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak babi tersebut," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo mencatat dari 27.892 populasi babi, sebanyak 447 ternak babi mati di Kabupaten Karo.
Ratusan ternak babi yang mati berasal Kecamatan Laubaleng dan Kecamatan Kabanjahe.
Secara keseluruhan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tercatat sebanyak 5.800 ekor babi dari 11 Kabupaten/Kota yang dilaporkan mati akibat virus ini.
Ke 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019