Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hingga Selasa (12/11) mencatat sebanyak 447 ternak babi mati akibat virus Hog Cholera atau kolera babi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Ratusan ternak babi yang mati berasal Kecamatan Laubaleng dan Kecamatan Kabanjahe," kata Kasie Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo, Siska Tarigan, kepada ANTARA, Selasa.
"Terbanyak ternak babi yang mati itu dari Kecamatan Loubaleng. Babi yang terserang kolera hanya dialami satu pemilik namun totalnya sebanyak 205 ekor babi," katanya.
Baca juga: Puluhan ekor babi mati di Tapanuli Selatan terjangkit virus Hog Cholera
Baca juga: Sudah 5.800 ekor babi di Sumut mati akibat kolera
Baca juga: Puluhan ekor babi mati di Tapanuli Selatan terjangkit virus Hog Cholera
Baca juga: Sudah 5.800 ekor babi di Sumut mati akibat kolera
Untuk mengantisipasi penyebaran virus kolera tersebut, katanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo melakukan sosialisasi kepada para peternak.
"Kami lakukan sosialisasi bagaimana cara mencegah virus kolera ini agar tidak mewabah. Selain itu kita juga melakukan penyemprotan Desinfektan kepada ternak-ternak babi tersebut," ujarnya.
Sebanyak 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir. Dari 11 kabupaten/kota tersebut, tercatat sebanyak 5.800 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019