Pemerintah Kabupaten Nias, Sumatera Utara diharapkan segera turun tangan untuk menangani tanah longsor yang menimbun akses jalan menuju Desa Banua Sibohou Sikima Ewali, Kecamatan Bawalato, Kabupaten Nias.
"Akibat tertimbun longsor, untuk mengangkut bahan makan dan hasil bumi, warga desa harus memanggul dan jalan kaki beberapa kilometer," kata Onlyhu Ndraha, salah seorang Pendamping Lokal Desa (PLD), di Nias, Sabtu.
Menurut dia, tanah longsor yang menimbun akses jalan dari Desa Sisarahili menuju Desa Banua Sobohou Silima Ewali terjadi sejak tanggal 24 Oktober 2019.
Sebelumnya tertimbun tanah longsor, jalan tersebut walau belum di aspal, masih bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.
Namun setelah tertimbun tanah longsor sepanjang kurang lebih 100 meter, jangankan kendaraan roda empat dan dua, untuk dilalui pejalan kaki saja sangat sulit.
"Agar bisa dilalui pejalan kaki untuk mengangkut bahan makanan dan hasil bumi, warga melakukan bergotongroyong membersihkan sebagian kecil tanah yang menimbun akses jalan," terangnya.
Dia juga mengakui jika tanah longsor yang menimbun akses jalan tersebut baru diketahui pihak pemerintah kecamatan setelah diberitahu PLD.
Pihak pemerintah kecamatan kini sudah turun ke lapangan untuk memastikan langsung.
Dari Onlyhu diketahui jika warga desa berharap pemerintah Kabupaten Nias membantu dengan menurunkan alat berat seperti beco dan dozer membersihkan tanah yang menimbun akses jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019