Masyarakat Desa Aek Ngadol Sitinjak Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan mengharapkan desa mereka bisa dapat masuk lingkungan lingkar Tambang Emas Martabe. 

"Soalnya kami juga 'cemburu' tetangga Desa Batu Hula dapatkan perhatian masuk lingkar tambang," Kepala Desa Aek Ngadol Saoloan Sitompul kepada ANTARA, di Sipirok, Jumat (6/9).

Menurut dia Desa Aek Ngadol Sitinjak yang dihuni 245 kepala keluarga atau lebih seribuan jiwa ini pantas dimasukkan dalam wilayah lingkar tambang. 

Alasannya letak geografis yang cuma delapan kilometer dari lokasi tambang emas yang dia bandingkan dengan jarak Desa Huta Raja di Kecamatan Muara Batang Toru yang jaraknya lebih masuk lingkar tambang.

"Harapan masyarakat sederhana, apabila masuk lingkar tambang kami meyakini perhatian lebih seperti di bidang pertanian akan ada, dan diyakini ekonomi masyarakat dapat semakin meningkat, pembangunan desa semakin cepat meningkat, "katanya.

Kemudian mempermudah akses peluang masyarakat untuk mendapatkan kerja di tambang, "karena masyarakat lingkar tambang menjadi prioritas dalam penerimaan tenaga kerja," ujarnya.

Memang dia juga tidak pungkiri bahwasanya juga ada perhatian tambang ke desa Aek Ngadol Sitinjak, pertama pembangunan fasilitas umum berupa MCK (untuk Mandi Cuci Kakus) tambah rehab sebuah masjid.

Keinginan masyarakat untuk masuk lingkar tambang sebutnya sudah sejak tahun 2015 dengan memasukkan surat permohonan ke tambang tembusan surat ke Pemkab Tapanuli Selatan. 

"Sayangnya surat permohonan kami (masyarakat)  sampai sekarang tak jelas juntrungnya," ungkapnya seraya berharap suara rintihan masyarakat ini dapat diwujudkan manajemen PT. Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Batang Toru.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019