Manajemen PT Toba Pulp Lestari (TPL) terus memperkenalkan dan membantu petani eucalyptus mengembangkan tumpang sari di areal tanamannya.

"Keberhasilan tumpang sari di areal perkebunan eucalyptus akan membantu pendapatan petani dan sekaligus menepis isu negatif bahwa eucalyptus merupakan tanaman tidak bersahabat atau mengganggu pertumbuhan tanaman lain yang ada di sekitarnya," ujar Komisaris Independent TPL Tbk,Togu Manurung di Medan, Minggu.

Pengembangan tumpang sari juga merupakan wujud komitmen perusahaan untuk menjalin kemitraan yang kuat dengan masyarakat di sekitar wilayah Hutan Tanaman Industri (HTI).

Petani yang akan mengembangkan tumpang sari di areal perkebunan eucalyptus mereka diberi bantuan benih dan pupuk serta diedukasi dalam penanamannya.

Dia menjelaskan agar tumpang sari terus berkembang, Toba Pulp membuka demplot untuk percontohan petani dan bukti nyata keberhasilan.

Salah satu demplot tumpang sari seluas 7,2 hektare dibangun di kawasan Parmaksian, Toba Samosir.

Demplot di kawasan Pondok Bina Tani, Parmaksian yang ditanami berbagai tanaman tumpang sari seperti cabai merah, cabai rawit, kacang panjang, jagung, kentang dan ubi jalar yang dibuka sejak Agustus 2018 diharapkan bisa menjadi percontohan masyarakat.

"Dengan tumpang sari, petani eucalyptus mendapat pendapatan tambahan sembari menunggu masa panen ekaliptus selama lima tahun, " ujar Togu.

Manager Communication PT Toba Pulp Lestari Norma Hutajulu menyebutkan inovasi tumpang sari terus dikembangkan ke petani di lima sektor Toba Pulp.

Norma menyebutkan dengan tumpang sari diharapkan juga bisa membantu peningkatan produksi berbagai bahan kebutuhan daerah seperti cabai merah yang sering menimbulkan inflasi.

"Toba Pulp berharap bertumbuh kembang bersama petani dan pemerintah, " ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019