Ibunda Tiomasretna Sianturi bersama puluhan keluarga menyambut kedatangan jenazah putrinya Kristina Gultom (20), siswi SMK Swasta Karya Tarutung yang diduga menjadi korban pembunuhan dan perkosaan, dengan isak tangis histeris di Dusun Pangguan Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa (6/8).
Ambulans yang membawa jasad korban yang telah usai diautopsi di RSU Djasamen Saragih Pematang Siantar tiba di rumah duka sekira pukul 07.30 WIB, Selasa pagi.
"Kristina... Bagak doho lao borukku, alai mulak, malala bohimi (Kristina, cantiknya engkau pergi, namun saat kembali, wajahmu lebam, putriku)," isak Tiomasretna bersenandung histeris menyambut kedatangan jenazah putrinya.
Jenazah yang disemayamkan di tengah ruangan rumah berdinding kayu tersebut langsung dikelilingi keluarga dengan diiringi isak tangis keluarga besar.
Baca juga: Pelajar SMK di Taput diduga jadi korban pembunuhan dan perkosaan
Baca juga: Polres Taput periksa sejumlah saksi pembunuhan siswi SMK
"Ikkon songononma aeonmu borukku, disiksa ho jala dibolokkon tu ramba. Inang borukku (Seperti inilah harus kau rasakan putriku, kau disiksa dan dibuang ke semak. Aduh putriku)," senandung sedih Tiomasretna masih memenuhi rumah duka yang sudah mulai didatangi para pelayat.
Sesekali Tiomasretna nampak menyalami para pelayat sembari terus terisak dan memandang putrinya yang terbujur kaku seakan tidak mampu merelakan kepergian putrinya menghadap Sang Pencipta.
"Fotomi nama berengonku boru. Foto namangadati i nama. Borukku....(Fotomu itu saja yang bisa saya lihat, foto saat pesta adat itu. Putriku....)," isak Tiomasretna kembali memecah suasana haru di rumah duka.
Berdasarkan informasi keluarga, jenazah rencananya akan dikebumikan Selasa sore di Tempat Pemakaman Umum Huta Pangguan.
Baca juga: Polres Taput periksa sejumlah saksi pembunuhan siswi SMK
Baca juga: Komnas PA desak Polres Taput ungkap tabir kematian siswi SMK
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Ambulans yang membawa jasad korban yang telah usai diautopsi di RSU Djasamen Saragih Pematang Siantar tiba di rumah duka sekira pukul 07.30 WIB, Selasa pagi.
"Kristina... Bagak doho lao borukku, alai mulak, malala bohimi (Kristina, cantiknya engkau pergi, namun saat kembali, wajahmu lebam, putriku)," isak Tiomasretna bersenandung histeris menyambut kedatangan jenazah putrinya.
Jenazah yang disemayamkan di tengah ruangan rumah berdinding kayu tersebut langsung dikelilingi keluarga dengan diiringi isak tangis keluarga besar.
Baca juga: Pelajar SMK di Taput diduga jadi korban pembunuhan dan perkosaan
Baca juga: Polres Taput periksa sejumlah saksi pembunuhan siswi SMK
"Ikkon songononma aeonmu borukku, disiksa ho jala dibolokkon tu ramba. Inang borukku (Seperti inilah harus kau rasakan putriku, kau disiksa dan dibuang ke semak. Aduh putriku)," senandung sedih Tiomasretna masih memenuhi rumah duka yang sudah mulai didatangi para pelayat.
Sesekali Tiomasretna nampak menyalami para pelayat sembari terus terisak dan memandang putrinya yang terbujur kaku seakan tidak mampu merelakan kepergian putrinya menghadap Sang Pencipta.
"Fotomi nama berengonku boru. Foto namangadati i nama. Borukku....(Fotomu itu saja yang bisa saya lihat, foto saat pesta adat itu. Putriku....)," isak Tiomasretna kembali memecah suasana haru di rumah duka.
Berdasarkan informasi keluarga, jenazah rencananya akan dikebumikan Selasa sore di Tempat Pemakaman Umum Huta Pangguan.
Baca juga: Polres Taput periksa sejumlah saksi pembunuhan siswi SMK
Baca juga: Komnas PA desak Polres Taput ungkap tabir kematian siswi SMK
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019