Pembangunan hiasan dari beton di atas trotoar di Lapangan Merdeka, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara dinilai mempersempit bahu jalan dan mengganggu pejalan kaki.

"Dengan dibangunnya miniatur dari beton di atas trotoar, maka terjadi penyempitan jalan," kata pemerhati transportasi yang merupakan warga setempat, Ahmad, di Kota Gunungsitoli, Minggu.

Menurut dia trotoar seharusnya sinkron dengan jalan, dan jalan harus mempunyai bahu yang digunakan oleh pejalan kaki.

Dengan hilangnya bahu jalan, kendaraan otomatis tidak bisa lagi berhenti di daerah tersebut, padahal Lapangan Merdeka ditujukan untuk tempat bersantai warga.

Ahmad juga memberi tahu, daerah yang trotoarnya dibangun hiasan dari beton merupakan lintasan yang ramai masyarakat.

"Lokasi tersebut dekat dengan bank, kantor pos, pasar dan masjid, maka dengan hilangnya bahu jalan terjadi penyempitan jalan dan bisa menyebabkan lalu lintas semakin merayap," ucapnya.

Dia berharap agar Pemerintah Kota Gunungsitoli terlebih dahulu melakukan pengkajian apabila membangun sesuatu di sarana umum.

Pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek pekerjaan pembangunan tugu gempa tahap III dan penataan halaman tugu gempa dan sekitarnya di Lapangan Merdeka Kota Gunungsitoli, Maimun Bangun  mengatakan jika pembangunan tersebut tidak menghilangkan fungsi trotoar.

Menurut dia, pembangunan hiasan miniatur dari beton di atas trotoar di Gunungsitoli untuk kenyamanan dan keindahan.

"Kita tidak menghilangkan fungsi trotoar, tetapi melengkapi fungsi trotoar itu sendiri, baik dari segi kenyamanan dan keindahan," katanya.

Baca juga: Masyarakat Nias serahkan barang elektronik rusak akibat pemadaman listrik

Baca juga: PLN pastikan daya listrik cukup jika investor bangun pabrik di Nias

Baca juga: Polres Nias limpahkan tersangka tindak pidana Pemilu ke Kejari

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019