Sebanyak sepuluh ekor ternak kerbau yang tersebar di tiga kecamatan meliputi Woyla Timur, Sungai Mas dan Woyla, Kabupaten Aceh Barat sejak beberapa hari terakhir mati mendadak diduga akibat terjangkit penyakit ngorok atau disebut terjangkit penyakit septicaemia epizootica (SE).
"Kami sangat khawatir dengan kejadian ini, karena sangat merugikan peternak," kata Kepala Desa Gampong Baro KB, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat kepada Antara, Minggu.
Menurutnya, kerbau yang ditemukan mati mendadak tersebut terdapat pembengkakan di bagian leher dan kondisi perut yang membiru.
Rata-rata ternak kerbau yang ditemukan mati tersebut berada di sekitar kandang, di dalam genangan air, serta berada di dalam kawasan pinggir sungai di lokasi pengembalaan ternak.
Kata Muhammad Nasir, sebelum ternak kerbau milik petani ditemukan mati mendadak, kondisi ternak terlihat sehat-sehat saja dan masih terlihat bugar dan tidak terlihat dalam kondisi sakit.
"Kami berharap persoalan ini dapat segera diatasi oleh intansi terkait, sehingga kerbau milik petani di Aceh Barat bisa diselamatkan," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Aceh Barat, Ir Said Mahjali yang dikonfirmasi Antara, Minggu di Meulaboh membenarkan penyebab banyaknya kerbau yang mati mendadak yang tersebar di tiga kecamatan di daerah tersebut, diduga kuat akibat terjangkit penyakit ngorok.
Penyakit tersebut, kata dia, memang menyerang ternak jenis kerbau atau pun sapi dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Penyakit tersebut memang sering terjadi di Kabupaten Aceh Barat, sehingga penanganan dan pencegahannya masih menjadi fokus pemerintah daerah.
"Ternak yang mati ini diduga kuat karena tidak pernah mendapatkan vaksinasi dari petugas kesehatan hewan, padahal tahun lalu, seluruh ternak kerbau di Aceh Barat memang kita lakukan vaksinasi agar terhindar dari jangkitan penyakit ngorok," katanya.
Pihaknya juga sudah menurunkan petugas kesehatan hewan di sejumlah kecamatan di Aceh Barat, meliputi Woyla Timur, Sungai Mas, dan Woyla untuk melakukan vaksinasi, sehingga ternak warga tidak terjangkit penyakit ngorok, tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kami sangat khawatir dengan kejadian ini, karena sangat merugikan peternak," kata Kepala Desa Gampong Baro KB, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat kepada Antara, Minggu.
Menurutnya, kerbau yang ditemukan mati mendadak tersebut terdapat pembengkakan di bagian leher dan kondisi perut yang membiru.
Rata-rata ternak kerbau yang ditemukan mati tersebut berada di sekitar kandang, di dalam genangan air, serta berada di dalam kawasan pinggir sungai di lokasi pengembalaan ternak.
Kata Muhammad Nasir, sebelum ternak kerbau milik petani ditemukan mati mendadak, kondisi ternak terlihat sehat-sehat saja dan masih terlihat bugar dan tidak terlihat dalam kondisi sakit.
"Kami berharap persoalan ini dapat segera diatasi oleh intansi terkait, sehingga kerbau milik petani di Aceh Barat bisa diselamatkan," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Aceh Barat, Ir Said Mahjali yang dikonfirmasi Antara, Minggu di Meulaboh membenarkan penyebab banyaknya kerbau yang mati mendadak yang tersebar di tiga kecamatan di daerah tersebut, diduga kuat akibat terjangkit penyakit ngorok.
Penyakit tersebut, kata dia, memang menyerang ternak jenis kerbau atau pun sapi dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Penyakit tersebut memang sering terjadi di Kabupaten Aceh Barat, sehingga penanganan dan pencegahannya masih menjadi fokus pemerintah daerah.
"Ternak yang mati ini diduga kuat karena tidak pernah mendapatkan vaksinasi dari petugas kesehatan hewan, padahal tahun lalu, seluruh ternak kerbau di Aceh Barat memang kita lakukan vaksinasi agar terhindar dari jangkitan penyakit ngorok," katanya.
Pihaknya juga sudah menurunkan petugas kesehatan hewan di sejumlah kecamatan di Aceh Barat, meliputi Woyla Timur, Sungai Mas, dan Woyla untuk melakukan vaksinasi, sehingga ternak warga tidak terjangkit penyakit ngorok, tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019