PLTA Batang Toru sengaja menampilkan berbagai varian Kopi Arabika Sipirok pada event Indonesia Green Growth & Sustainability (IGGS)  2019 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Jawa Timur.

Siapa saja pengunjung bebas mencicipi cita rasa Kopi Arabika Sipirok yang sudah mendunia yang memiliki aroma khas di banding kopi kopi sejenis yang ada di Indonesia ini.

Erwinsyah Siregar bersama Bambang Heri Santoso dan Suryadi pengusaha sekaligus barista handal hingga kesulitas melayani padatnya pengunjung ingin menyeruput Kopi Sipirok tersebut.

"Tersus terang antusias pengunjung yang ingin menyeruput kopi Sipirok sungguh luar biasa," kata Erwinsyah yang menghubungi ANTARA, di Sipirok, Jumat (28/6).

Bahkan, Sania, barista muda asal Jawa Timur sengaja datang mencoba kebolehannya menyajikan kopi Supirok dengan metode V60 yang menurutnya hasilnya sangat menyenangkan karena aroma dan rasa keluar saat kopi diseduh.

"Selain kaum millenial sejumlah pejabat dan masyarakat silih berganti memenuhi stand yang difasilitasi PLTA Batang Toru dalam event IGGS dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019 ini," ungkapnya.

Bahkan menurut penuturan sejumlah masyarakat penikmat kopi, kata Erwinsyah, berbagai varian kopi arabika Sipirok seperti premium, specialty, pea berry, wild luwak, wine, blend, natural dan honey sudah mereka dengar dan ketahui melalui berbagai media sosial.

Public Relation PT. North Sumatera Hydro Energy (NSHE) Dede Wafiza Ashia mengatakan, dengan mengikutsertakan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Tapanuli Selatan (MPIG) dalam event ini diharap adanya peningkatan produk kopi arabika Sipirok kedepan.

"Tujuan kita menampilkan berbagai varian kopi arabika Sipirok ada yang beraroma frity (buah), spyce (pedas) agar lebih dikenal masyarakat di tingkat nasional serta agar memiliki pangsa pasar yang lebih luas lagi," kata Dede, seraya menyebut majunya kopi Sipirok otomatis mendongkrak pendapatan petani.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019