Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Tapanuli Bagian Selatan secara tegas menolak gerakan "people power".
Penegasan tersebut saat hendak acara berbuka puasa bersama di Mapolres Tapanuli Selatan, di Padangsidimpuan, Sabtu.
Forkopimda (Kapolres, Dandim 0212/TS, Bupati) melalukan penolakan people power bersama unsur Kepolisian Resor setempat, KPU, Bawaslu, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Persit Kartika Candra Kirana 0212/TS, Bayangkhari Polres Tapsel, dan lainnya.
Seluruhnya sekaligus menyatakan deklarasi sepakat untuk menunggu dan menerima keputusan KPU RI guna menciptakan situasi sejuk dan aman di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas,dan padang Lawas Utara.
Terkait hal ini, Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu kepada ANTARA, mengatakan, "people power suatu aksi gerakan massa besar-besaran untuk bertujuan untuk melakukan perubahan kekuasaan di suatu negara yang dinilai inkonstitusi."
"Mari kita tunggu hasil Pemilu 2019 memilih Presiden, Senator, dan Legislator sesuai hasil pengumuman KPU RI 22 Mei mendatang tanpa harus melakukan aksi aksi turun ke jalan," imbaunya.
Baca juga: Bupati Paluta: Soal people power, masyarakat tidak perlu turun ke jalan
Baca juga: Polda Sumut amankan penyebar video "people power"
Baca juga: Banser Madina nilai gerakan people power tidak perlu dilakukan
Baca juga: Warga Pematangsiantar diimbau tidak ikutan aksi people power
Kepada khususnya masyarakat Tapanuli Selatan, Syahrul mengajak untuk tidak mudah terprovokasi apalagi sampai mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Mari kita jaga kesucian bulan ramadhan ini dalam bingka persatuan dan kedamaian serta kekompakan dan kebersamaan," ajaknya, sembari menyebut damai itu indah.
Turut hadir dalam deklrasi diantaranya Kapolres Tapsel AKBP Irwa Zaini Adib, Dandim 0212/TS Letkol Inf Akbar Nofrizal Yusananto, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul.M.Pasaribu, Wakil Bupati Tapsel Aswin Efendi Siregar, Bupati Paluta Andar Amin Harahap, Pejabat Pemkab Palas, Ketua KPU Tapsel Panataran Simanjuntak, Bawaslu Tapsel dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Penegasan tersebut saat hendak acara berbuka puasa bersama di Mapolres Tapanuli Selatan, di Padangsidimpuan, Sabtu.
Forkopimda (Kapolres, Dandim 0212/TS, Bupati) melalukan penolakan people power bersama unsur Kepolisian Resor setempat, KPU, Bawaslu, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Persit Kartika Candra Kirana 0212/TS, Bayangkhari Polres Tapsel, dan lainnya.
Seluruhnya sekaligus menyatakan deklarasi sepakat untuk menunggu dan menerima keputusan KPU RI guna menciptakan situasi sejuk dan aman di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas,dan padang Lawas Utara.
Terkait hal ini, Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu kepada ANTARA, mengatakan, "people power suatu aksi gerakan massa besar-besaran untuk bertujuan untuk melakukan perubahan kekuasaan di suatu negara yang dinilai inkonstitusi."
"Mari kita tunggu hasil Pemilu 2019 memilih Presiden, Senator, dan Legislator sesuai hasil pengumuman KPU RI 22 Mei mendatang tanpa harus melakukan aksi aksi turun ke jalan," imbaunya.
Baca juga: Bupati Paluta: Soal people power, masyarakat tidak perlu turun ke jalan
Baca juga: Polda Sumut amankan penyebar video "people power"
Baca juga: Banser Madina nilai gerakan people power tidak perlu dilakukan
Baca juga: Warga Pematangsiantar diimbau tidak ikutan aksi people power
Kepada khususnya masyarakat Tapanuli Selatan, Syahrul mengajak untuk tidak mudah terprovokasi apalagi sampai mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Mari kita jaga kesucian bulan ramadhan ini dalam bingka persatuan dan kedamaian serta kekompakan dan kebersamaan," ajaknya, sembari menyebut damai itu indah.
Turut hadir dalam deklrasi diantaranya Kapolres Tapsel AKBP Irwa Zaini Adib, Dandim 0212/TS Letkol Inf Akbar Nofrizal Yusananto, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul.M.Pasaribu, Wakil Bupati Tapsel Aswin Efendi Siregar, Bupati Paluta Andar Amin Harahap, Pejabat Pemkab Palas, Ketua KPU Tapsel Panataran Simanjuntak, Bawaslu Tapsel dan lainnya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019