Bagi pemudik yang ingin pulang kampung menggunakan moda transportasi darat tahun 2019 ini diminta untuk lebih berhati-hati terutama ketika melintas di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pantauan ANTARA, dari arah Pal XI Tapanuli Selatan menuju batas Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 43 kilometer ruas jalan ini boleh dikatakan jauh dari pemandangan kondisi ruas jalan nasional.
Kiri kanan bahu jalannya banyak amblas akibat erosi dikarenakan minimnya drainase.
Lobang-lobang yang menghiasi badan jalan juga banyak sehingga dikhawatirkan mengganggu keselamatan jiwa para pengendara kendaraan.
"Bila ingin melintasi wilayah ini apalagi membawa keluarga besar sebaiknya hindari jalan pada malam hari karena kondisi jalan tambah minimnya penerangan jalan," saran Malik (54) salah seorang pengendara mobil asal Binjai.
Malik yang sering melintas ruas jalan via Sipirok bila hendak ke Padangsidimpuan ini mengaku kesal perhatian pemerintah pusat atas minimnya perbaikan ruas jalan nasional di wilayah Tapanuli Selatan.
Baca juga: Jalur alternatif Jalan Nasional Lintas Tengah Batu Jomba bisa dilalui
"Padahal dari Binjai lewat Parapat masuk Tarutung (Tapanuli Utara) hingga perbatasan Tapanuli Selatan kita rasakan kondisi hotmix ruas jalan nasionalnya relatif memadai atau laik," katanya.
Contoh di daerah Desa Hutaimbaru seratusan meter badan jalannya berlobang dan bahu jalan banyak yang amblas, demikian di Desa Luat Lombang, Hutaimbaru, Bulu Payung, Batu Jomba, dan Aek Latong, Kecamatan Sipirok.
"Khusus di daerah Batu Jomba dan Aek Latong diharap lebih berhati-hati lagi, soalnya sudah banyak terjadi kecelakaan. Kerusakan badan jalannya abadi akibat adanya pergerakan tanah," katanya.
Informasi dihimpun, memang saat ini sedang dilakukan preservasi atau pemeliharan dan peningkatan terhadap ruas jalan negara di wilayah Tapanuli Selatan oleh pihak Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional Povinsi Sumatera Utara.
Hanya saja belum tidak merata sifatnya sebatas spot-spot seperti tambal-tambal sulam badan jalan juga pemeliharan daerah Batu Jomba yang bertujuan untuk memperlancar musim mudik lebaran tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Pantauan ANTARA, dari arah Pal XI Tapanuli Selatan menuju batas Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 43 kilometer ruas jalan ini boleh dikatakan jauh dari pemandangan kondisi ruas jalan nasional.
Kiri kanan bahu jalannya banyak amblas akibat erosi dikarenakan minimnya drainase.
Lobang-lobang yang menghiasi badan jalan juga banyak sehingga dikhawatirkan mengganggu keselamatan jiwa para pengendara kendaraan.
"Bila ingin melintasi wilayah ini apalagi membawa keluarga besar sebaiknya hindari jalan pada malam hari karena kondisi jalan tambah minimnya penerangan jalan," saran Malik (54) salah seorang pengendara mobil asal Binjai.
Malik yang sering melintas ruas jalan via Sipirok bila hendak ke Padangsidimpuan ini mengaku kesal perhatian pemerintah pusat atas minimnya perbaikan ruas jalan nasional di wilayah Tapanuli Selatan.
Baca juga: Jalur alternatif Jalan Nasional Lintas Tengah Batu Jomba bisa dilalui
"Padahal dari Binjai lewat Parapat masuk Tarutung (Tapanuli Utara) hingga perbatasan Tapanuli Selatan kita rasakan kondisi hotmix ruas jalan nasionalnya relatif memadai atau laik," katanya.
Contoh di daerah Desa Hutaimbaru seratusan meter badan jalannya berlobang dan bahu jalan banyak yang amblas, demikian di Desa Luat Lombang, Hutaimbaru, Bulu Payung, Batu Jomba, dan Aek Latong, Kecamatan Sipirok.
"Khusus di daerah Batu Jomba dan Aek Latong diharap lebih berhati-hati lagi, soalnya sudah banyak terjadi kecelakaan. Kerusakan badan jalannya abadi akibat adanya pergerakan tanah," katanya.
Informasi dihimpun, memang saat ini sedang dilakukan preservasi atau pemeliharan dan peningkatan terhadap ruas jalan negara di wilayah Tapanuli Selatan oleh pihak Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional Povinsi Sumatera Utara.
Hanya saja belum tidak merata sifatnya sebatas spot-spot seperti tambal-tambal sulam badan jalan juga pemeliharan daerah Batu Jomba yang bertujuan untuk memperlancar musim mudik lebaran tahun ini.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019