Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat merupakan daerah yang tertinggi di Sumatera Utara untuk pencapaian inseminasi buatan (IB) untuk ternak sapi, dari berbagai kabupaten dan kota yang ada.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nasiruddin melalui Kepala Bidang Peternakan Supriadi, di Stabat, Senin.
"Keberhasilan itu ditandai dengan penghargaan yang diberikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, sebagai juara pertama katagori pencapaian Inseminasi Buatan (IB) tertinggi tahun 2018," katanya.
Dari data yang ada untuk tahun 2017 jumlah populasi ternak sapi 193.074 ekor, kelahiran secara keseluruhan 31.713 ekor, sedangkan hasil IB nya sebanyak 12.469 ekor.
UNtuk tahun 2018, populasi sebanyak 201.182 ekor dengan kelahiran secara keseluruhan sebanyak 36.684 ekor dengan hasil IB sebanyak 13.863 ekor dari target sebanyak 15.680 ekor atau 88 persen.
Sementara untuk tahun 2019 ini dari populasi 201.182 ekor kelahiran secara keseluruhan sudah mencapai 8.509 ekor dimana hasil IB nya sudah 3.306 ekor dari target 23.100 ekor atau 14 persen.
Baca juga: Bupati Langkat berharap kepemimpinannya dapat memberikan perubahan
Baca juga: Sekdakab Langkat: RPJMD menjadi acuan keberhasilan bupati
"Untuk relasi IB yang ikut program tersebut dari peternak maupun kelompok ternak yang ada sudah 9.420 ekor dari target 33.000 ekor yang akan di IB atau 28 persen," ungkapnya.
Diharapkan kedepannya semakin banyak lagi keberhasilan dari program IB ini, sehingga Langkat tetap mampu sebagai penyuplai daging terbesar di Sumatera Utara, selain itu juga untuk kelangsungan swasembada daging di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nasiruddin melalui Kepala Bidang Peternakan Supriadi, di Stabat, Senin.
"Keberhasilan itu ditandai dengan penghargaan yang diberikan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, sebagai juara pertama katagori pencapaian Inseminasi Buatan (IB) tertinggi tahun 2018," katanya.
Dari data yang ada untuk tahun 2017 jumlah populasi ternak sapi 193.074 ekor, kelahiran secara keseluruhan 31.713 ekor, sedangkan hasil IB nya sebanyak 12.469 ekor.
UNtuk tahun 2018, populasi sebanyak 201.182 ekor dengan kelahiran secara keseluruhan sebanyak 36.684 ekor dengan hasil IB sebanyak 13.863 ekor dari target sebanyak 15.680 ekor atau 88 persen.
Sementara untuk tahun 2019 ini dari populasi 201.182 ekor kelahiran secara keseluruhan sudah mencapai 8.509 ekor dimana hasil IB nya sudah 3.306 ekor dari target 23.100 ekor atau 14 persen.
Baca juga: Bupati Langkat berharap kepemimpinannya dapat memberikan perubahan
Baca juga: Sekdakab Langkat: RPJMD menjadi acuan keberhasilan bupati
"Untuk relasi IB yang ikut program tersebut dari peternak maupun kelompok ternak yang ada sudah 9.420 ekor dari target 33.000 ekor yang akan di IB atau 28 persen," ungkapnya.
Diharapkan kedepannya semakin banyak lagi keberhasilan dari program IB ini, sehingga Langkat tetap mampu sebagai penyuplai daging terbesar di Sumatera Utara, selain itu juga untuk kelangsungan swasembada daging di daerah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019