Langkat (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, menargetkan pertanaman jagung seluas 25.972 hektare hingga akhir Desember 2019, sementara hingga kini baru terealisasi seluas 1.450 hektare atau 5,58 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Senin.
Nasiruddin menjelaskan instansinya terus mendorong agar para petani khususnya di kawasan Kecamatan Sei Bingei, Kecamatan Sirapit, Kecamatan Secanggang, Kecamatan Stabat, Kecamatan Hinai terus bertanam jagung, karena kawasan itu merupakan sentra jagung di daerah ini.
Dari realisasi pertanaman yang sudah ada itu, petani jagung juga panen seluas 1.270 hektare, tentu ini sangat mendorong untuk mewujudkan ketahanan pangan, katanya.
Selain pertanaman jagung, instansinya juga mendorong petani untuk bertanam holtikultura, palawija dan sayuran dengan target yang sudah ditentukan, dimana untuk tanaman kedelai seluas 3.085 hektare, kacang tanah 935 hektare, kacang hijau 1.377 hektare, ubi kayu 9959 hektare.
Termasuk pertanaman ubi jalar 470 hektare, cabai 706 hektare, kacang panjang 702 hektare, terong 386 hektare, tomat 69 hektare, ketimun 441 hektare, semangka 879 hektare dan bayam 164 hektare.
Nasiruddin menjelaskan untuk sementara ini dari target tanam yang tertinggi persentasenya adalah tanaman bayam seluas 37,80 persen atau 62 hektare, lalu kacang hijau 28,90 persen atau 398 hektare dan kacang tanah 23,42 persen atau 219 hektare.