Bandara Bukit Malintang yang berlokasi di Desa Sidojadi Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal pembangunannya akan dimulai tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumandi pada acara penyerahan sertifikat tanah asli bandara oleh Pemkab Madina kepada Kementrian Perhubungan Republik Indonesia di pertapakan bandara Bukit Malintang, Sabtu (16/3).
Pembangunan bandara ini nantinya akan membutuhkan waktu selama dua tahun bila Cut and Fill (gali dan uruk) bisa diselesaikan Pemkab Madina dengan cepat.
"Bila Pemkab Madina bisa menyelesaikan Cut and Fillnya dengan cepat proses pembangunannya paling lama dua tahun," ujarnya
Ia menyampaikan, sebagai salah satu pembantu presiden yang ditugasi untuk memperhatikan seluruh daerah di Indonesia masalah yang berkaitan dengan konektitas keterhubungan dari satu daerah kedaerah termasuk bandara merupakan salah satu perhatiannya.
Untuk pembangunan bandara Madina diakuinya memang agak terlambat karena banyaknya proses-proses yang harus dilakukan.
"Dengan diserah terimakannya sertifikat tanah asli kepada Kementerian Perhubungan menandakan dimulainya pembangunan bandara Bukit Malintang," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut dihadapan warga Menteri menyampaikan komitmennya membangun bandara ini dengan secepat mungkin agar warga masyarakat Madina bisa keluar daerah seperti ke Medan, Padang dan kota lainnya dengan cepat.
"Saya mengapresiasi dan antusias warga, ini menandai semangat pembangunan bandara ini," sebut Menteri.
Sementara itu Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution menyampaikan, akan menyelesaiakan Cut And Fill nya dengan segera.
"Manakala ada sesuatu yang dikerjakan sehingga bandara ini selesai akan dikerjakan siang malam," kata Bupati.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Madina, untuk Run way bandara ini seluruhnya sepanjang 45 x2500 meter kondisi ultimate.
Pada bandara ini nanti ada fasilitas yang dibangun, sisi darat terdiri dari gedung terminal, gedung PKPKP, gedung BMKG, gedung perkantoran, menara navigasi, musholla, gedung genset, gedung kesehatan, gedung bea cukai dan imigrasi
Untuk sisi udara, apron 95x150 meter, taxi way 18x97,5 meter, stop way 60x45 meter, run way strip 2490x150 meter, pesawat terbesar bombardir CRJ 1000 next gen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumandi pada acara penyerahan sertifikat tanah asli bandara oleh Pemkab Madina kepada Kementrian Perhubungan Republik Indonesia di pertapakan bandara Bukit Malintang, Sabtu (16/3).
Pembangunan bandara ini nantinya akan membutuhkan waktu selama dua tahun bila Cut and Fill (gali dan uruk) bisa diselesaikan Pemkab Madina dengan cepat.
"Bila Pemkab Madina bisa menyelesaikan Cut and Fillnya dengan cepat proses pembangunannya paling lama dua tahun," ujarnya
Ia menyampaikan, sebagai salah satu pembantu presiden yang ditugasi untuk memperhatikan seluruh daerah di Indonesia masalah yang berkaitan dengan konektitas keterhubungan dari satu daerah kedaerah termasuk bandara merupakan salah satu perhatiannya.
Untuk pembangunan bandara Madina diakuinya memang agak terlambat karena banyaknya proses-proses yang harus dilakukan.
"Dengan diserah terimakannya sertifikat tanah asli kepada Kementerian Perhubungan menandakan dimulainya pembangunan bandara Bukit Malintang," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut dihadapan warga Menteri menyampaikan komitmennya membangun bandara ini dengan secepat mungkin agar warga masyarakat Madina bisa keluar daerah seperti ke Medan, Padang dan kota lainnya dengan cepat.
"Saya mengapresiasi dan antusias warga, ini menandai semangat pembangunan bandara ini," sebut Menteri.
Sementara itu Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution menyampaikan, akan menyelesaiakan Cut And Fill nya dengan segera.
"Manakala ada sesuatu yang dikerjakan sehingga bandara ini selesai akan dikerjakan siang malam," kata Bupati.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Madina, untuk Run way bandara ini seluruhnya sepanjang 45 x2500 meter kondisi ultimate.
Pada bandara ini nanti ada fasilitas yang dibangun, sisi darat terdiri dari gedung terminal, gedung PKPKP, gedung BMKG, gedung perkantoran, menara navigasi, musholla, gedung genset, gedung kesehatan, gedung bea cukai dan imigrasi
Untuk sisi udara, apron 95x150 meter, taxi way 18x97,5 meter, stop way 60x45 meter, run way strip 2490x150 meter, pesawat terbesar bombardir CRJ 1000 next gen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019