Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Agus Djoko Ismanto senior advisor bidang lingkungan PT.North Sumatera Hydro Energy (NSHE) menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru sebuah pembangkit listrik yang irit lahan serta berwawasan lingkungan.

"Desain bendungan dan metode kerja PLTA Batangtoru hanya menggunakan lahan seluas 67,7 Ha sebagai lahan penggenangan air, serta 24 Ha lahan lainnya yang ada di badan sungai,"katanya yang dihubungi dari Sipirok, Kamis.

Menurut senior advisor bidang lingkungan PT.NSHE ini, PLTA Batangtoru yang menggunakan energi terbarukan, yaitu air. Oleh sebab itu, lanjutnya, pembangkit listrik ini sangat sangat bergantung dengan ketersediaan air yang menjadi penggerak utama turbin yang akan dioperasikan nantinya.

"Menjaga kondisi dan kelangsungan arus air sebuah upaya yang akan terus menerus kami lakukan agar lingkungan dan ekosistem juga tetap bersahabat dengan kami,"ujarnya, seraya mengataka debit air sungai Batangtoru rata-rata dikisaran 106 M3/detik, dan akan terus dipertahankan.

PLTA Batangtoru sendiri dibangun diatas lahan berstatsus Areal Penggunaan Lain (APL) atau tidak berada pada kawasan hutan. Luas lahan yang telah dibebaskan untuk pengerjaan proyek ini seluas 566,3 hektare (Ha) dari total izin lokasi sebesar 7 ribu Ha atau hanya 0,9%, selebihnya dikembalikan ke pemerintah setempat.

Menurutnya PLTA Batangtoru ini berada di area yang cukup menguntungkan berkat adanya tebung curam disepanjang sungai Batangtoru yang membentuk cekungan tajam berbentuk huruf "V" dimana titik lokasi genangan air nantinya.

"Makanaya PLTA Batangtoru akan memanfaatkan cekungan tajam tersebut sebagai Daily Pond untuk menampung air yang akan bertindak sebagai penggerak turbin nantinya,"katanya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019