Parmaksian (Antaranews Sumut) - Masyarakat dari dua desa, yakni Desa Tungkonisolu dan Matio, Kabupaten Tobasamosir mengapresiasi program "intercrop" yang dilaksanakan PT Toba pulp lestari sebagai sistem pengembangan teknik penanaman "eucalyptus" dengan cara tumpang sari.

Masyarakat dari dua desa itu diwakili oleh sejumlah 10 petani, Selasa (5/2), mengunjungi mengunjungi Pusat Pelatihan Pondok Bina Tani PT TPL, dan berkesempatan untuk melihat secara langsung tekhnik penerapan "intercrop".

Parsaoran Siagian salah seorang petani dari Desa Matio mengaku tekesan akan program yang dikembangkan oleh perusahaan yang bergerak dalam pengolahan bubur kertas itu.

"Selama ini kami merasa bahwa dengan tumbuhnya 'eucalyptus', tidak ada lagi tanaman lain yang bisa tumbuh. Ternyata hal itu salah", sebutnya.

Senada, Sudirman Rajagukguk yang selama ini menilai jika kehadiran TPL dengan tanaman 'eucalyptus' merusak kontur tanah, juga menyadari kesalahan akan penilaiannya itu.

"Ternyata banyak tanaman yang bisa diusahai diantara tanaman eucalyptus, saya sangat tertarik untuk mengembangkannya di daerah saya terutama tanaman jagung yang saya lihat sangat bagus sekali", ujarnya.

Jasmin Parhusip, Manager Senior TPL, di tengah kunjungan para petani tersebut mengungkapkan, perusahaan mengedepankan kerjasama dan tumbuh berkembang bersama masyarakat dalam pelaksanaan operasionalnya. 

"Program intercrop ini adalah salah satu program perusahaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat” jelasnya.

Dijelaskan, program intercrop TPL ini sudah dimulai sejak bulan Agustus 2018, dan telah berhasil menanam 8 jenis tanaman diantara tanaman eucalyptus. 

"Seperti halnya tanaman cabai yang mulai ditanam di bulan Oktober 2018, saat ini sudah berhasil dipanen sebanyak 102 kg dari lahan intercrop seluas 50x50 meter", terang Jasmin. 

Pihaknya mengaku optimistis program tersebut akan berhasil membangun perekonomian masyarakat.

Program intercrop TPL adalah program tumpang sari dengan menanam beragam tanaman diantara tanaman eucalyptus, dimana untuk menghasilkan panen yang maksimal, dilakukan pengaturan jarak tanam dari tanaman eucalyptus. 

Saat ini program intercrop TPL dilakukan dengan menanam 8 jenis tanaman antara lain kunyit, jahe, kopi, cabai, jagung, kentang, padi, dan ubi kayu.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019