Tebing Tinggi (Antaranews Sumut) - Puluhan siswa SMA dan SMP terjaring "Operasi Kasih Sayang" yang digelar Dinas Pendidikan Tebing Tinggi, Senin (21/1) di sejumlah warnet di kota itu..
Puluhan pelajar ini diamankan sedang asyik nongkrong di warnet seperti di Jalan Cemara Kota Tebing Tinggi, sedangkan para pelajar laki laki juga ditangkap sedang asyik bermain biliar di kawasan tersebut.
Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Aswin Sembiring menjelaskan razia ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelajar yang bolos saat jam pelajaran sekolah.
Hasilnya sebanyak 12 orang pelajar SMA dan SMK di Kota Tebing Tinggi terjaring, dua diantaranya pelajar Sanawiyah yang berada di Kelurahan Pabatu," terangnya.
Para pelajar yang terjaring langsung dibawah ke Disdik Kota Tebing Tinggi untuk dimintai keterangan, agar bisa pulang, para pelajar harus membawa atau menginformasikan kepada orang tua atau pihak sekolah.
Kita minta keterangan, setelah pihak keluarga datang dan membuat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya, para pelajar kita izinkan pulang, ujarnya.
Aswin menyampaikan pihak Disdik juga melakukan pemeriksaan isi tas sekolah diantaranya seperti telepon seluler yang ditakutkan berisi video porno. "Hasil pemeriksaan tidak ditemukan konten vidio porno di telepon seluler pelajar," jelasnya.
Salah seorang siswi, N (15) pelajar Sanawiyah mengatakan karena terlambat masuk sekolah, mereka memutuskan untuk bermain warnet hingga pulang sekolah, N mengaku menyesal karena tidak masuk sekolah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Menyesal Pak, saya tidak akan mengulangi perbuatan bolos sekolah, kedepan saya akan tetap masuk sekolah katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Puluhan pelajar ini diamankan sedang asyik nongkrong di warnet seperti di Jalan Cemara Kota Tebing Tinggi, sedangkan para pelajar laki laki juga ditangkap sedang asyik bermain biliar di kawasan tersebut.
Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Aswin Sembiring menjelaskan razia ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelajar yang bolos saat jam pelajaran sekolah.
Hasilnya sebanyak 12 orang pelajar SMA dan SMK di Kota Tebing Tinggi terjaring, dua diantaranya pelajar Sanawiyah yang berada di Kelurahan Pabatu," terangnya.
Para pelajar yang terjaring langsung dibawah ke Disdik Kota Tebing Tinggi untuk dimintai keterangan, agar bisa pulang, para pelajar harus membawa atau menginformasikan kepada orang tua atau pihak sekolah.
Kita minta keterangan, setelah pihak keluarga datang dan membuat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya, para pelajar kita izinkan pulang, ujarnya.
Aswin menyampaikan pihak Disdik juga melakukan pemeriksaan isi tas sekolah diantaranya seperti telepon seluler yang ditakutkan berisi video porno. "Hasil pemeriksaan tidak ditemukan konten vidio porno di telepon seluler pelajar," jelasnya.
Salah seorang siswi, N (15) pelajar Sanawiyah mengatakan karena terlambat masuk sekolah, mereka memutuskan untuk bermain warnet hingga pulang sekolah, N mengaku menyesal karena tidak masuk sekolah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Menyesal Pak, saya tidak akan mengulangi perbuatan bolos sekolah, kedepan saya akan tetap masuk sekolah katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019