Binjai (Antaranews Sumut) - Wali Kota Binjai, Sumatera Utara, Muhammad Idaham membaca puisi pada pagelaran Hari Puisi Indonesia dengan mengangkat tema "Puisi Untuk Rakyat" sekaligus membacakan puisi dengan judul "Sahabat" karya Tsi Taura.
Idaham sangat mengapresiasi Hari Puisi Indonesia. Ia merasa bangga atas kehadiran para tokoh sastra baik yang berasal dari Binjai dan Medan, di Binjai, Senin.
Kegiatan ini sangat baik karena orang selalu berbicara mengenai profesionalisme yang sebenarnya isinya adalah skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan), dimana yang terpenting adalah integritas, yang tidak bisa dibangun hanya dengan melewati bangku akademi. Namun harus diasah dengan hati nurani, katanya.
Membangun Smart People bukanlah hal yang mudah, karena salah satu indikator kota cerdas harus didukung oleh masyarakat yang cerdas. Saat ini ada beberapa generasi yang hadir disini, ini adalah bahagian dari kelanjutan. Melakukan pendekatan terhadap komunitas anak muda merupakan bahagian dari tanggung jawab pemerintah.
Ini bagian awal kita berkolaborasi antara para seniman, pemangku kepentingan dengan pemerintah, agar apa yang kita harapkan dapat lebih baik lagi, dan terwujud. Kedepan kami berencana mengundang seluruh masyarakat Binjai yang telah berhasil, untuk dapat memberi motivasi kepada generasi muda Binjai, agar mereka memiliki tokoh yang dapat mereka banggakan.
"Mari kita sama-sama, bangun dan bantu anak muda kita untuk kembali memiliki tokoh panutannya, dengan seni, dengan sastra, mari kita dekati mereka, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang memiliki hati. Agar kelak mereka mampu menjadi pemimpin yang bijaksana," katanya.
Baca juga: Wali kota : Pemkot Bijai siap berbagi ilmu aplikasi
Baca juga: Wagub Sumut kagumi Binjai Command Center
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Idaham sangat mengapresiasi Hari Puisi Indonesia. Ia merasa bangga atas kehadiran para tokoh sastra baik yang berasal dari Binjai dan Medan, di Binjai, Senin.
Kegiatan ini sangat baik karena orang selalu berbicara mengenai profesionalisme yang sebenarnya isinya adalah skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan), dimana yang terpenting adalah integritas, yang tidak bisa dibangun hanya dengan melewati bangku akademi. Namun harus diasah dengan hati nurani, katanya.
Membangun Smart People bukanlah hal yang mudah, karena salah satu indikator kota cerdas harus didukung oleh masyarakat yang cerdas. Saat ini ada beberapa generasi yang hadir disini, ini adalah bahagian dari kelanjutan. Melakukan pendekatan terhadap komunitas anak muda merupakan bahagian dari tanggung jawab pemerintah.
Ini bagian awal kita berkolaborasi antara para seniman, pemangku kepentingan dengan pemerintah, agar apa yang kita harapkan dapat lebih baik lagi, dan terwujud. Kedepan kami berencana mengundang seluruh masyarakat Binjai yang telah berhasil, untuk dapat memberi motivasi kepada generasi muda Binjai, agar mereka memiliki tokoh yang dapat mereka banggakan.
"Mari kita sama-sama, bangun dan bantu anak muda kita untuk kembali memiliki tokoh panutannya, dengan seni, dengan sastra, mari kita dekati mereka, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang memiliki hati. Agar kelak mereka mampu menjadi pemimpin yang bijaksana," katanya.
Baca juga: Wali kota : Pemkot Bijai siap berbagi ilmu aplikasi
Baca juga: Wagub Sumut kagumi Binjai Command Center
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019