Medan (Antaranews Sumut) - Permintaan elpiji di Sumatera bagian utara pada Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 naik 2 - 5 persen.
       
General Manager Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki di Medan, Kamis, mengatakan, permintaan yang lebih tinggi adalah untuk elpiji berrsubsidi.

Permintaan atau penyaluran elpiji  bersubsidi di Natal dan Tahun Baru 2019 naik sebesar 5 persen atau sebanyak 2.434 metrik ton per hari.

Hari normal, permintaan elpiji bersubsidi masih sebanyak 2.328 metrik ton per hari.

Sementara elpiji nonPSO hanya mengalami kenaikan 2 persen atau sebanyak 390 metrik ton per hari dibandingkan periode normal sejumlah 383 metrik ton per hari.

"Meski naik, penyaluran berjalan aman dan lancar karena  manajemen sudah memperkirakan kenaikan itu sebelumnya," katanya.

Dengan diperkirakan kenaikannya, maka ketersediaan memadai dan distribusi lancar.

Dia mengakui ada saat puncak penyaluran tertinggi seperti pada 22 Desember dan 30 Desember 2018.

"Satgas yang dibentuk dan bertugas mulai 18 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019 di Posko kantor Pertamina MOR I, Jalan KL Yos Sudarso, Medan terus memantau ketersediaan, pengadaan, distribusi dan pelayanan BBM dan elpiji," katanya.

Meski Posko Satgas sudah ditutup terhitung tanggal 7 Januari 2019, ujar Agustinus Santanu Basuki, Pertamina terus berupaya maksimal melayani konsumen.
     
Baca juga: PENYALURAN BBM PERTAMINA DI SUMBAGUT PADA NATAL DAN TAHUN BARU NAIK 9 PERSEN
Baca juga: Dirut Pertamina : penyesuaian harga BBM non-subsidi sesuai peraturan
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019