Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Dewan Riset Daerah atau DRD Kabupaten Tapanuli Selatan menyesalkan maraknya pukat harimau yang beroperasi di wilayah tersebut.

"Ini tidak boleh dibiarkan,"kata Ketua DRD Tapanuli Selatan Asroi Hasibuan kepada Antara di Sipirok, Kamis.

DRD meminta tegas tindakan aparat mapun pihak terkait untuk dapat menghentikan segala bentuk operasi pukat harimau di perairan laut yang masuk wilayah Tapanuli Selatan.

"Pengoperasian pukat harimau sudah jelas akan menghancurkan nelayan (kecil) tradisional di Muara Upu, Kecamatan Muara Batangtoru ini,"katanya.

Harapan lainnya andil Gus Irawan Pasaribu Ketua Komisi VII DPR-RI yang saat ini duduk menjadi wakil rakyat di Senayan bisa memberikan solusi terkait dugaan operasi pukat harimau di Tapanuli Selatan.

"Selaku putera daerah Tapanuli Selatan kita meminta Gus Irawan untuk mendesak Kementerian Kelautan RI dan pihak terkait lainnya kalau perlu menenggelamkan dugaan pukat harimau itu,"tegasnya.

Bahkan DRD akan berkoordinasi dan melakukan pertemuan Gus Irawan membahas bijak nasib nelayan tradisional Muara Upu agar semakin tidak terpuruk.

Sebelumnya Kepala Desa Muara Upu Husnul Amir Harahap mengeluhkan maraknya pukat harimau telah menyebabkan hasil tangkapan ikan warga nelayan menurun. Sementara sekitar 81 kepala keluarga penduduk Desa Muara Upu ini bergantung hidup dari laut sebagai nelayan tradisional. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019