Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Desa Muara Upu satu-satunya Desa di Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan yang bersentuhan langsung engan lautan bebas Samudera Hindia.
Berkat dana desa tahun anggaran 2018, Desa yang dihuni sekitar 81 kepala kelurga yang bergantung hidup sebagai nelayan mencari ikan di laut ini sudah merasa senang dengan adanya pabrik es mini yang dikelola langsung Bumdes.
"Kami pantas mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah pusat sehingga impian kami sejak dahulu bisa terwujud,"kata Kepala desa Muara Upu Husnul Amir Harahap yang menghubungi Antara di Sipirok, Rabu.
Masyarakat nelayan Muara Upu tidak lagi khawatir Ikan-ikan maupun udang, cumi-cumi hasil tangkapan mereka (nelayan) dari laut membusuk sebelum sempat dipasarkan seperti selama ini karena pabrik es mini yang menelan dana desa 2018 senilai Rp 591.605.000,- sudah ada.
Sebelumnya warga nelayan sedikit malas melaut, cukup untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari karena hasil tidak sesuai dengan penjualan apalagi maraknya pukat harimau di wilayah perairan laut Muara Upu.
"Sekarang sudah mulai rajin karena hasil tangkapan sudah bisa dikumpul hingga seminggu baru dipasarkan seperti ke Sumatera Barat (Padang) maupun Sibolga, jadi tidak takut busuk sebelum ada pabrik es ini,"katanya.
Ia mengatakan berbagai jenis ikan ada dari kekayaan laut Muara Upu seperti ikan tenggiri, ikan bawal, ikan pari, udang kelong, udang lobster, kepiting, ikan gabu, cumi-cumi, ikan gembung, dan banyak lagi ikan nilai ekspor bahkan ikan hiu.
Salah satu tokoh masyarakat Hakimis Harahap mengatakan kehadiran dana desa menurutnya sudah sangat berarti dan membantu kehidupan masyarakat nelayan Muara Upu apalagi setelah adanya pabrik es mini ini.
"Kepada Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu kami mengucapkan terimakasih telah membimbing kami dalam penggunaan dana desa agar tetap sesuai aturan dan tidak boleh dimainkan sehingga hasilnya sesuai harapan masyarakat kami,"tambah Husnul lebih jauh.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Berkat dana desa tahun anggaran 2018, Desa yang dihuni sekitar 81 kepala kelurga yang bergantung hidup sebagai nelayan mencari ikan di laut ini sudah merasa senang dengan adanya pabrik es mini yang dikelola langsung Bumdes.
"Kami pantas mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah pusat sehingga impian kami sejak dahulu bisa terwujud,"kata Kepala desa Muara Upu Husnul Amir Harahap yang menghubungi Antara di Sipirok, Rabu.
Masyarakat nelayan Muara Upu tidak lagi khawatir Ikan-ikan maupun udang, cumi-cumi hasil tangkapan mereka (nelayan) dari laut membusuk sebelum sempat dipasarkan seperti selama ini karena pabrik es mini yang menelan dana desa 2018 senilai Rp 591.605.000,- sudah ada.
Sebelumnya warga nelayan sedikit malas melaut, cukup untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari karena hasil tidak sesuai dengan penjualan apalagi maraknya pukat harimau di wilayah perairan laut Muara Upu.
"Sekarang sudah mulai rajin karena hasil tangkapan sudah bisa dikumpul hingga seminggu baru dipasarkan seperti ke Sumatera Barat (Padang) maupun Sibolga, jadi tidak takut busuk sebelum ada pabrik es ini,"katanya.
Ia mengatakan berbagai jenis ikan ada dari kekayaan laut Muara Upu seperti ikan tenggiri, ikan bawal, ikan pari, udang kelong, udang lobster, kepiting, ikan gabu, cumi-cumi, ikan gembung, dan banyak lagi ikan nilai ekspor bahkan ikan hiu.
Salah satu tokoh masyarakat Hakimis Harahap mengatakan kehadiran dana desa menurutnya sudah sangat berarti dan membantu kehidupan masyarakat nelayan Muara Upu apalagi setelah adanya pabrik es mini ini.
"Kepada Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu kami mengucapkan terimakasih telah membimbing kami dalam penggunaan dana desa agar tetap sesuai aturan dan tidak boleh dimainkan sehingga hasilnya sesuai harapan masyarakat kami,"tambah Husnul lebih jauh.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019