Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Kabupaten Tapanuli Selatan mulai mengembangkan budidaya padi dengan metode Tabela (Tanam benih langsung).

Kepala Dinas Pertanian Daerah Tapanuli Selatan Bismark Muaratua Siregar kepada Antara di Sipirok, Kamis, mengatakan, metode Tabela tersebut upaya peningkatan produktivitas dari budidaya padi itu sendiri.

"Hal ini sesuai tindak lanjut instruksi Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Tanaman Pangan kepada kita (Dinas Pertanian) Tapanuli Selatan,"katanya.

Tapanuli Selatan sudah mengembangkannya di tiga wilayah kecamatan yaitu di Kecamatan Batang Angkola, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, dan Kecamatan Sayur Matinggi.

"Ada sekitar 100 Ha ( dengan rincian dua Ha Demplot sisanya 98 Ha areal pertanian) yang sudah di kembangkan di tiga kecamatan tersebut,"kata BIsmark didampingi Kabid Ketahanan Pangan Pertanian Tapsel Iswal Parningotan.

Keuntungan menerapkan metode Tabela katanya antaralain mengurangi kerja/waktu/biaya untuk persemaian benih sehingga proses penanaman padi lebih singkat dibanding proses konvensional.

"Setelah lahan dirotasi benih padi ditebar di lahan. Padat/rapatnya tanaman padi sekaligus menghambat gulma tumbuh, sehingga tak butuh pembiayaan penyiangan dan biaya tanam,"katanya.

Menurutnya, meski metode Tabela membutuhkan bibit tinggi mencapai 75 Kg/Hektare dan potensi hasil mencapai 8 ton/Ha dibanding konvensional kebutuhan bibitnya sekitar 25 Kg/Ha potensi hasilnya 6-6,5 ton/Ha.

"Meski kebutuhan bibit lebih tinggi dibanding konvensional namun apabila dikurangi dengan berbagai pengeluaran yang tidak dibutuhkan seperti penananam, penyiangan dan lainnya malah metode Tabela lebih menguntungkan dan masa panen lebih cepat,"katanya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018