Langkat (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan pemantauan dan meninjauan terhadap harga-harga menjelang datangnya tahun baru 2019 diberbagai pasar tradisional.

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasirudin, di Stabat, Sabtu, menyampaikan ada tiga pasar tradisional yang dikunjungi yaitu Stabat, Kuala, Pangkalan Brandan.

Kunjungan itu juga ingin mengecek harga dan pasokan bahan pangan pokok, mengecek keterbebasan dari bahan berbahaya seperti formalin, borak dan pewarna pakain di makanan, dengan mengambil sampel untuk dicek dilaboraturium, katanya.

Nasirudin menerangkan hasil dari tinjauan di tiga pasar tersebut, harga sembako masih relatif normal tidak ada yang naik secara siknifikan, serta kesediannya pun ditaksir masih mencukupi sampai tahun baru.

Selain itu, juga tidak ditemukan bahan pangan yang mengadung zat berbahaya, semua aman dan sterill, sambungnya.

Adapun harga beberapa bahan pokok, diantaranya daging sapi murni Rp 110.000 per kilogram, beras Rp 10.500–Rp 11.000 per kilogram, minyak goreng Rp 9.000–Rp 13.000 per kilogram, gula pasir Rp 10.500 per kilogram, tepug terigu Rp 6.000– Rp 8.000 per kilogram, telur ayam boiler Rp 1.300 per butir.

Sementara untuk telur ayam kampung Rp 2.500 per butir, ayam potong Rp 32.000 per kilogram, ayam kampung Rp 50.000 per kilogram, cabai merah kriting  Rp 26.000 per kilogram, cabai hijau Rp 18.000 per kilogram, bawang merah impor Rp 20.000 per kilogram, bawang merah lokal Rp 28.000 per kilogram dan bawang putih Rp 18.000 per kilogram, ujarnya.

Jika ada ditemukan selisih harga antara pasar satu dengan pasar lainnya di Langkat, disebakan merek dan kualitas berbeda, perbedaanya hanya bekisar Rp 1.000-Rp 2.000 saja.
 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018