Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Badan SAR Nasional akan segera menghentikan pencarian terhadap korban banjir bandang Tapanuli Selatan.

"Tujuh hari pencarian, sesuai standar operasional prosedur(SOP) dapat tidaknya pencarian korban akan dihentikan. Artinya hingga Kamis (6/12/2018)," kata ketua Tim Basarnas Sibolga, Rio Simorangkir.

Rio menyampiakan hal tersebut melalui Kalaksa BPBD Tapanuli Selatan Ilham Suhardi lewat Kabid Kedaruratan/Logistik Hotmatua Rambe menghubungi Antara di Sipirok, Rabu.

Namun, menurutnya, waktu perpanjangan pencarian korban tiga hari bisa bertambah setelah SOP tujuh hari itupun kalau ada permintaan dari pihak keluarga korban.

Sebelumya, banjir bandang yang terjadi Kamis 29 November 2018 itu akibat luapan air Sungai Sialang, di Kecamatan Angkola Selatan, di wilayah itu menyeret lima orang satu keluarga berikut rumah yang mereka diami.

Tiga orang diantaranya berhasil lolos dari terjangan derasnya air sungai yakni Wasito (53) dan isterinya Erniwati (50) serta menantunya Puteri (20).

Sedang Cindi (11) puteri korban selamat baru ditemukan dihari ke tiga setelah kejadian. Sementara, bayi dua bulan korban selamat Puteri bernama Heste hingga pencarian hari ke enam, Rabu (05/12/2018) belum juga berhasil ditemukan.

"Mohon doa semua pihak agar bayi dua bulan tersebut dapat berhasil ditemukan oleh seluruh tim baik Basarnas, BPBD, pihak Kecamatan, unsur TNI/Kepolisian dibantu  masyarakat yang bekerja keras menyisir daerah aliran sungai hingga sepanjang 20-25 kilometer dari TKP,"kata Hotmatua.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018