Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Komite Nasional Pemuda Indonesia menyatakan prihatin atas kejadian banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan hingga merengut dua nyawa manusia itu.

"Kami berdukacita yang sedalam-dalamnya atas musibah itu," kata Ketua DPD KNPI Tapanuli Selatan Hajrul Aswat Siregar dari Bogor menghubungi Antara di Sipirok, Senin.

Hajrul yang bersama wakil ketua I DPD KNPI Tapanuli Selatan Ady Syahputra Husni Nasution juga mengungkapkan keprihatinan tersebut diacara silaturrahmi nasional DPD KNPI Kabupaten/Kota se Indonesia, di Bogor.

KNPI katanya, telah bersepakat untuk segera mencari data-data konkrit terkait maraknya ilegal loging dan pembukaan lahan yang menurut dugaan mereka sebagai penyebab banjir bandang yang terjadi pada Kamis, 29 November 2018 lalu.

"Jika ternyata fakta fakta yang ditemukan dilapangan memang disebabkan ilegal loging yang menjadi penyebab banjir bandang ini, kami akan melaporkan dan membuat gerakan bersama seluruh elemen pemuda Tapanuli Selatan yang peduli terhadap permasalahan ini,"kata Ady yang juga Direktur Eksekutif Khas Indonesia menimpali.

Bahkan demi pencegahan ke masa depan, KNPI akan melakukan program penanaman 20 ribu hingga 50 ribu pohon setiap tahunnya di lahan-lahan kritis di Tapanuli selatan.

"Kita akan lakukan penanaman pohon tersebut kendati dampaknya tidak langsung dirasakan, namun akan dirasakan masyarakat 10 tahun hingga 15 tahun kedepan,"katanya.

KNPI meminta dukungan masyakat Tapanuli Selatan agar program tersebut dapat berjalan lancar. KNPI juga sepakat memerangi ilegal loging, agar program-program penanaman pohon yang sudah banyak dilakukan berbagai pihak tidak sia-sia.

"Kami sudah punya data awal, bahwa ilegal loging ini masih marak di Angkola Selatan, namun kami harus mencari data yang lebih kongkrit agar tidak salah menuduh orang,"kata Ady seraya pihaknya membuka laporan masyarakat terkait illegal loging.

Diakhir keterangan, KNPI meminta masyarakat Tapanuli Selatan khususnya Kecamatan Angkola Selatan untuk tetap  tenang dan bersabar. "Kami akan memperjuangkan keluhan ini," kata Ady yang  juga mantan ketua presidium Konsorsium Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018