Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Ruas badan Jalan Lintas Sumatera menghubungkan Sipirok (Kabupaten Tapanuli Selatan) - Tarutung (Tapanuli Utara) terancam putus total.
Pemantauan Antara, Senin, badan jalan yang terancam putus tersebut berada tepat di Batu Jomba, Desa Bulu Payung, Kecamatan Sipirok. Perlu perhatian serius pihak terkait (Pemerintah).
Menurut Camat Kecamatan Sipirok Sardin Hasibuan, badan jalan rusak parah itu berada di sepanjang ruas jalan sekitar tiga kilometer, yang paling parah kondisinya di daerah Batu Jomba.
Material lumpur sedalam lebih kurang 30-50 centimeter tambah bebatuan pada badan jalan licin menurun dan menanjak serta membelok menyulitkan pengendara mengendalikan kendaraannya. Dan harus ekstra hati-hati, karena, bertarung dengan nyawa.
Sisa badan jalan negara yang tinggal sekitar dua meter sepanjang lebih 30 - 50 meter itu semakin mengkhawatirkan (terancam amblas) kedalam jurang sedalam belasan meter.
Kendaraan semua jenis (pribadi-truck) sering mengalami kerusakan disitu, sehingga menyebabkan antrian yang cukup panjang, dan ini sudah menjadi pemandangan setiap harinya.
Sebenarnya, ada ruas jalan alternatif disebelah atasnya, hanya saja belum berfungsi secara maksimal. Karena, sekitar 30 meter badan jalannya masih tertutup material tanah dan batu akibat tebing didekatnya longsor.
"Kalau ruas jalan alternatif ini bisa terbuka maka akses jalan Batu Jomba untuk transportasi dapat sedikit lancar,"sebutnya seraya berharap jalur alternatif menjadi perhatian.
Pemantauan, kerusakan ruas jalan nasional Batu Jomba itu terkesan menjadi ladang bagi masyarakat setempat untuk mencari uang, melakukan pengutipan dengan dalih memandu kendaraan di jalan rusak.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Pemantauan Antara, Senin, badan jalan yang terancam putus tersebut berada tepat di Batu Jomba, Desa Bulu Payung, Kecamatan Sipirok. Perlu perhatian serius pihak terkait (Pemerintah).
Menurut Camat Kecamatan Sipirok Sardin Hasibuan, badan jalan rusak parah itu berada di sepanjang ruas jalan sekitar tiga kilometer, yang paling parah kondisinya di daerah Batu Jomba.
Material lumpur sedalam lebih kurang 30-50 centimeter tambah bebatuan pada badan jalan licin menurun dan menanjak serta membelok menyulitkan pengendara mengendalikan kendaraannya. Dan harus ekstra hati-hati, karena, bertarung dengan nyawa.
Sisa badan jalan negara yang tinggal sekitar dua meter sepanjang lebih 30 - 50 meter itu semakin mengkhawatirkan (terancam amblas) kedalam jurang sedalam belasan meter.
Kendaraan semua jenis (pribadi-truck) sering mengalami kerusakan disitu, sehingga menyebabkan antrian yang cukup panjang, dan ini sudah menjadi pemandangan setiap harinya.
Sebenarnya, ada ruas jalan alternatif disebelah atasnya, hanya saja belum berfungsi secara maksimal. Karena, sekitar 30 meter badan jalannya masih tertutup material tanah dan batu akibat tebing didekatnya longsor.
"Kalau ruas jalan alternatif ini bisa terbuka maka akses jalan Batu Jomba untuk transportasi dapat sedikit lancar,"sebutnya seraya berharap jalur alternatif menjadi perhatian.
Pemantauan, kerusakan ruas jalan nasional Batu Jomba itu terkesan menjadi ladang bagi masyarakat setempat untuk mencari uang, melakukan pengutipan dengan dalih memandu kendaraan di jalan rusak.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018