Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional atau BBPJN wilayah II Medan menyatakan relokasi jalan solusi yang baik penanganan ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di daerah 'batu jomba' Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Penurunan badan jalan nasional daerah batu jomba sekitar lima centimeter / hari,"kata BBPJN melalui Agus Suhendra pejabat pembuat komitmen (PPK) 09 Sipirok CS yang dihubungi dari Sipirok, Selasa malam.

Menurutnya, kondisi peregerakan tanah batu jomba kerap menjadi pemacu kerusakan ruas badan jalan nasional. Nah, apabila katanya, relokasi tidak di lakukan, batu jomba bakal begitu-begitu saja.

"Kita sudah melakukan survei lapangan ruas via Sipirok - Pangaribuan tembus Siborong-borong cukup berpotensi alternatif reloksi ruas jalan batu jomba,"katanya.

Bayangkan saja! menurut Agus sepanjang lebih kurang 650 meter dari dua hingga tiga kilometer zona pergerakan tanah di daerah batu jomba?.

"Upaya penimbunan material batu pecah rutin dilakukan meminimalisir kerusakan ruas jalan nasional batu jomba itu,"katanya.

Yang pasti, kerusakan ruas badan batu jomba yang kerap mengganggu kelancaran arus lalu lintas oleh PPK 09 (Sipirok Cs) tetap berupaya melakukan perbaikan dengan material yang ada, ujarnya.

Sebelumnya, ruas Jalan nasional lintas tengah Sumatera tepatnya di Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan yang rusak itu menjadi pemicu antrian panjang kenderaan dua arah, akibat jalur batu jomba buka tutup tambah lebar badan jalan mengecil diakibat hampir separoh badan 'telan bumi'.

Menurut Camat Kecamatan Sipirok, Sardin Hasibuan, Jumat malam tingginya curah hujan akahir ini tambah pergerakan tanah menjadi faktor utama kerusakan yang terjadi pada badan jalan batu jomba itu.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018