Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan menargetkan akreditasi Puskesmas di daerah itu dapat bertambah.

"Target kita tahun 2018 ini bertambah enam Puskesmas," kata Pelaksana tugas Kadis Kesehatan Tapanuli Selatan Marasaud Harahap, ditemui diruang kerjanya di Sipirok, Selasa.

Dia mengatakan, dari 16 unit pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) tersebar di 15 Kecamatan di Tapanuli Selatan, diantaranya sudah terakreditasi yaitu Puskesmas di Kecamatan Batangtoru, Puskesmas Danau Marsabut, Kecamatan Sipirok, dan Puskesmas Pintu Padang di Kecamatan Batang Angkola.

Disamping Rumah Sakit Umum Daerah, Sipirok yang juga sudah terakreditasi.

"Dengan menyandang status akreditasi kita berharap mulai dari sistem pelayanan, administrasi, sarana dan prasarana pada Puskesmas dapat semakin lebih meningkat dan prima,"katanya.

Menurut dia Puskesmas yang terakreditas sudah jelas-jelas menggunakan standar operasional prosedur (SOP).

Dia juga menyinggung bahwa Puskesmas Batangtoru, Batang Angkola, Batu Horpak Tantom Angkola, dan Pasar Sipagimbar sudah djadikan sebagai rawat inap.

"Kendati ada yang belum terakreditasi namun pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan baik kepada masyarakat untuk mewujudkan masyarakat Tapsel yang cerdas sehat dan sejahtera ssuai visi misi bupati,"katanya.

Menariknya, khusus pelayanan kesehatan pada desa terpencil dan terluar di daerah itu Pemkab Tapanuli Selatan memberdayakan tenaga kesehatan desa (TKD).

"TKD yang sudah dibekali surat tanda registrasi (STR) dan lolos uji kompetensi ini siap sewaktu-waktu memberikan pelayanan kesehatan apabila dibutuhkan masyarakat di daerah itu,"katanya.

Dia menyatakan, sejumlah TKD yang honorariumnya  dari pemerintah lewat Dana Desa/ADD tersebut sengaja direkrut putera/puteri daerah setempat yang displin ilmunya berasal sekolah perawat atau kebidanan.

"Baru-baru ini dalam kesempatan dengan pihak organisasi kesehatan dunia (WHO) di Tapanuli Selatan mengaku terkejut setelah mendapatkan penjelasan keberadaan TKD itu dari kita,"kata Marasaud.

Bahkan mereka (WHO) yang akan mencontoh program TKD yang dinilai langka di Indonesia dan akan mereka terapkan di Indonesia bagian Timur.  

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018