Medan (Antaranews Sumut ) - Pengusaha bunga yang tergabung dalam Asosiasi Florist Medan sepakat untuk kompak guna mendorong bisnis usaha itu semakin berkembang.
"Asosiasi dibentuk tahun lalu untuk menekan persaingan usaha tidak sehat dan termasuk untuk .lebih kuat menghadapi masalah dalam menjalankan usaha,"ujar Ketua Umum AFM, Pada Barus di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu pada acara Halal bi Halal keluarga besar AFM yang berthemakan "Dengan tali silaturahim, marilah kita ciptakan kerukunan dan kedamaian sesama florist".
Acara halal bi halal itu berlangsung meriah dengan penuh keakraban/persaudaraan.
Menurut Pada yang didampingi Ketua I Melpin Damanik dan Ketua 2 Hodman Nababan, salah satu hambatan usaha bisnis florist adalah banyaknya kutipan atau gangguan dari pemuda setempat atau PS.
"Dengan bernaung di asosiasi, pengusaha bersatu sehingga kuat untuk menghadapi.masalah dalam menjalankan bisnis,"ujar Pada Barus.
Dewasa ini, ujar dia, yang masuk AFM mencapai 150 pengusaha dan diharapkan bertambah terus hingga ke kabupaten/kota dan nasional.
Melpin Damanik dan Hodman Nababan dengan nada sama menyebutkan, pemerintah harusnya mendorong dan melindungi pengusaha karena sudah membantu menciptakan lowongan pekerjaan dan mendorong perekonomian.
Apalagi, bisnis florist masih menjanjikan karena tetap dibutuhkan masyarakat.
"Pengusaha bukan jadi beban pemerintah, justru jadi penolong sehingga harusnya mendapat perlindungan,"kata Melpin.
Ketua Panitia acara Halal Bi Halal AFM, Poniman menyebutkan, halal bi halal dimaksudkan untuk mempererat silaturahim antarpengusaha.
"Karena AFM beranggotakan pengusaha dari berbagai suku dan agama, maka silaturahim dilakukan pada setiap perayaan keagamaan.Jadi ada juga acara silaturahim lainnya selain halal bi halal," ujarnya yang didampingi Sekretaris Umum Eri Pardede.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Asosiasi dibentuk tahun lalu untuk menekan persaingan usaha tidak sehat dan termasuk untuk .lebih kuat menghadapi masalah dalam menjalankan usaha,"ujar Ketua Umum AFM, Pada Barus di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu pada acara Halal bi Halal keluarga besar AFM yang berthemakan "Dengan tali silaturahim, marilah kita ciptakan kerukunan dan kedamaian sesama florist".
Acara halal bi halal itu berlangsung meriah dengan penuh keakraban/persaudaraan.
Menurut Pada yang didampingi Ketua I Melpin Damanik dan Ketua 2 Hodman Nababan, salah satu hambatan usaha bisnis florist adalah banyaknya kutipan atau gangguan dari pemuda setempat atau PS.
"Dengan bernaung di asosiasi, pengusaha bersatu sehingga kuat untuk menghadapi.masalah dalam menjalankan bisnis,"ujar Pada Barus.
Dewasa ini, ujar dia, yang masuk AFM mencapai 150 pengusaha dan diharapkan bertambah terus hingga ke kabupaten/kota dan nasional.
Melpin Damanik dan Hodman Nababan dengan nada sama menyebutkan, pemerintah harusnya mendorong dan melindungi pengusaha karena sudah membantu menciptakan lowongan pekerjaan dan mendorong perekonomian.
Apalagi, bisnis florist masih menjanjikan karena tetap dibutuhkan masyarakat.
"Pengusaha bukan jadi beban pemerintah, justru jadi penolong sehingga harusnya mendapat perlindungan,"kata Melpin.
Ketua Panitia acara Halal Bi Halal AFM, Poniman menyebutkan, halal bi halal dimaksudkan untuk mempererat silaturahim antarpengusaha.
"Karena AFM beranggotakan pengusaha dari berbagai suku dan agama, maka silaturahim dilakukan pada setiap perayaan keagamaan.Jadi ada juga acara silaturahim lainnya selain halal bi halal," ujarnya yang didampingi Sekretaris Umum Eri Pardede.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018