Gunungsitoli, (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, diminta mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) guna mengatasi kelangkaan semen yang kerap terjadi di Kepulauan Nias, khususnya di Kota Gunungsitoli.

Ketua Himpunan Masyarakat Nias (Himni) Nias Utara, Yostinus Hulu, di Gunungsitoli, Selasa, mengatakan, pembentukan BUMD oleh Pemkot Gunungsitoli dapat menjadi solusi dari kelangkaan berbagai kebutuhan material proyek pembangunan infrastruktur.

BUMD menjadi solusi terbaik sebagai katalisator dalam menciptakan kompetisi dunia usaha yang sehat menuju pada pasar persaingan sempurna.

"Bukan Pulau Nias namanya kalau setiap tahun semen tidak langka, dan saya sering membahas pembentukan BUMD pada diskusi diskusi non formil kepada eksekutif dan legislatif," ucapnya.

Namun, dia heran hingga saat ini eksekutif dan legislatif sepertinya kurang tertarik pada BUMD,

Padahal lewat pendirian BUMD ada banyak manfaat yang dapat diperoleh, seperti peningkatan pendapatan asli daerah, membuka kesempatan kerja, menciptakan kondisi dunia usaha yg sehat.

Selain itu dapat mengendalikan harga barang, dan menambah aset daerah, sehingga seluruh manfaat tersebut akan mengarak kepada pertumbuhan ekonomi daerah yang baik.

Menurut mantan Kepala Kredit Infestigator BRI Cabang Gunungsitoli tersebut, kelangkaan semen merupakan kebiasaan yang kerap terjadi saat musim pelaksanaan kegiatan kegiatan proyek pembangunan infrastruktur di Kepulauan Nias pada bulan Juni sampai Desember.

Menurut Yostinus, fenomena kelangkaan semen di Kepulauan Nias secata umum dan khusus di Kota Gunungsitoli bukan lagi hal yg baru.

Kebiasaan tersebut kerap terjadi disaat musim pelaksanaan kegiatan proyek pembangunan infrastruktur mulai bulan Juni sampai Desember.

"Tanpa disadari, praktek dagang seperti ini telah mengarah pada mekanisme pasar yang tidak sehat, malahan disinyalir ada oknum pengusaha semen yg memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan yang lebih besar," katanya.

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018