Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Kebutuhan pokok akan beras untuk Kabupaten Tapanuli Selatan pada bulan ramadan hingga lebaran idul fitri 1439 Hijriyah mendatang diperkirakan relatif cukup aman dan terkendali.

Plt.Kadis Ketahanan Pangan Daerah Tapanuli Selatan Efrida Yanti Pakpahan melalui Kabid ketersedian pangan/distribusi pangan Tua Ali Saib Siregar, di Sipirok, Jumat, mengatakan perkiraan aman pangan mengingat hingga akhir Mei 2018 daerah itu surplus pangan sekitar 6 ribu ton atau 187 persen.

Dari sekitar 276 ribu lebih jumlah penduduk di 14 kecamatan se-Tapanuli Selatan kebutuhan akan beras per bulannya hanya 3 ribu ton lebih sementara stok beras hasil produksi hingga Mei mencapai 9 ribu ton lebih.

Produksi 9 ribu ton beras itu realisasi tanam padi sawah diatas areal sawah seluas mencapai 3 ribu hektare/padi gogo seluas areal seribu hektare lebih di 14 kecamatan di daerah itu.

"Produksi itu setelah di konversi dari gabah kering giling menjadi beras. Hasil dari padi sawah mencapai 8 ribu ton lebih sedang hasil dari  padi gogo seribu ton lebih hingga total produksi 9 ribu ton lebih,"jelasnya.

Menurutnya produksi beras itu di dominasi Kecamatan Batang Angkola (2 ribu ton) lebih, Sipirok (1500 ton) lebih, Angkola Timur (1300 ton)/Tantom Angkola (seribu ton) lebih.

Selain itu Dinasnya juga aktif memantau harga-harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya di 22 jumlah pasar tradisional yang ada di daerah itu.

"Mudah-mudahan hingga H-6 hari menjelang hari "H" idul fitri 1439 Hijriyah harga-harga kebutuhan masyarakat berdasarkan pemantauan masih berjalan normal,"pungkasnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018