Seirampah, (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) memperkuat kapasitas sumber daya manusia pengelola Puskesmas dan sekolah melalui pelatihan pembentukan Puskesmas dan sekolah ramah anak yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Sergai.
Bupati Serdang Bedagai, Ir. H. Soekirman dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris DP2KBP3A, Muhammad Surya Desa, untuk perwujudan percepatan Kabupaten Serdang Badagai menjadi kabupaten layak anak dilakukan peningkatan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan anak.
“Tahun 2018 ini di Serdang Bedagai ditetapkan lima Puskesmas sebagai model puskesmas ramah anak yaitu Puskesmas Pegajahan, Sialang Buah, Dolok Masihul, Bintang Bayu dan Puskesmas Tebing Syahbandar. Sedangkan sekolah ramah anak akan dikembangkan di 30 sekolah pada tingkat TK, SD dan SMP” ujarnya.
Menurut Bupati, sampai tahun 2018 ini di Serdang Bedagai sudah dikembangkan 12 Puskesmas ramah anak, sementara sekolah ramah anak sudah difasilitasi di 15 sekolah.
Pelatihan yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara terus menerus dan terpadu mengenai perlindungan anak mulai sejak proses perencanaan, penyusunan dan implementasinya dalam pembangunan Serdang Bedagai.
Di awal kegiatan, Kepala DP2KBDP3A, Irawani Jamilah, melalui Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak Perlindungan Hak Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak, Melyati Meliala, menyampaikan pelatihan tersebut diikuti 120 orang peserta dari OPD terkait, kepala Puskesmas, petugas promosi kesehatan, pengelola KIA, kepala sekolah, komite sekolah, guru bimbingan konseling, OSIS, IDI, IBI, LSM serta forum anak.
Melyati Meliala juga menyampaikan pelatihan tersebut menghadirkan dua fasilitator berpengalaman yaitu Sulaiman Zuhdi Manik dari Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) yang membawakan materi Puskesmas Ramah Anak dan Taslim Moeis dari TMC Indonesia dengan materi Sekolah Ramah Anak.
Menurut Melyati Meliala, pelatihan dengan menghadirkan dua fasilitator tersebut diharapkan akan meningkatkan pemahaman tentang upaya percepatan Serdang Bedagai menjadi kabupaten layak anak melalui meningkatnya pemenuhan, perlindungan dan partisipasi anak.
“Setelah pelatihan ini kita harapkan Dinas Kesehatan akan memfasilitasi pelaksanaan Puskesmas ramah anak dan Dinas Kesehatan memfasilitasi pelaksanaannya di sekolah-sekolah” pungkas Melyati Meliala.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Bupati Serdang Bedagai, Ir. H. Soekirman dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris DP2KBP3A, Muhammad Surya Desa, untuk perwujudan percepatan Kabupaten Serdang Badagai menjadi kabupaten layak anak dilakukan peningkatan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan anak.
“Tahun 2018 ini di Serdang Bedagai ditetapkan lima Puskesmas sebagai model puskesmas ramah anak yaitu Puskesmas Pegajahan, Sialang Buah, Dolok Masihul, Bintang Bayu dan Puskesmas Tebing Syahbandar. Sedangkan sekolah ramah anak akan dikembangkan di 30 sekolah pada tingkat TK, SD dan SMP” ujarnya.
Menurut Bupati, sampai tahun 2018 ini di Serdang Bedagai sudah dikembangkan 12 Puskesmas ramah anak, sementara sekolah ramah anak sudah difasilitasi di 15 sekolah.
Pelatihan yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara terus menerus dan terpadu mengenai perlindungan anak mulai sejak proses perencanaan, penyusunan dan implementasinya dalam pembangunan Serdang Bedagai.
Di awal kegiatan, Kepala DP2KBDP3A, Irawani Jamilah, melalui Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak Perlindungan Hak Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak, Melyati Meliala, menyampaikan pelatihan tersebut diikuti 120 orang peserta dari OPD terkait, kepala Puskesmas, petugas promosi kesehatan, pengelola KIA, kepala sekolah, komite sekolah, guru bimbingan konseling, OSIS, IDI, IBI, LSM serta forum anak.
Melyati Meliala juga menyampaikan pelatihan tersebut menghadirkan dua fasilitator berpengalaman yaitu Sulaiman Zuhdi Manik dari Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) yang membawakan materi Puskesmas Ramah Anak dan Taslim Moeis dari TMC Indonesia dengan materi Sekolah Ramah Anak.
Menurut Melyati Meliala, pelatihan dengan menghadirkan dua fasilitator tersebut diharapkan akan meningkatkan pemahaman tentang upaya percepatan Serdang Bedagai menjadi kabupaten layak anak melalui meningkatnya pemenuhan, perlindungan dan partisipasi anak.
“Setelah pelatihan ini kita harapkan Dinas Kesehatan akan memfasilitasi pelaksanaan Puskesmas ramah anak dan Dinas Kesehatan memfasilitasi pelaksanaannya di sekolah-sekolah” pungkas Melyati Meliala.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018