Medan, (Antaranews Sumut) - Pusat unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Universitas Sumatera Utara 2018, tengah meneliti penyebab pencemaraan yang terjadi di kawasan objek wisata Danau Toba.
Wakil Rektor III Universitas Sumatera Utara (USU) Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph.D, di Medan, Senin, mengatakan, pencemaran yang terjadi di perairan Danau Toba itu, masih sedang diteliti dan hasilnya nantinya akan disampaikan kepada masyarakat.
Namun saat ini, menurut dia, hasil penelitian yang telah dilakukan para tenaga ahli dari USU itu, belum bisa dijelaskan dan masih menunggu waktu yang paling tepat.
"Kita tunggu saja nantinnya, apa hasil dari penelitian Pusat Unggulan IPTEK USU 2018 terhadap kawasan Danau Toba tersebut," kata Mahyuddin.
Ia mengatakan, dugaan terjadinya pencemaran di perairan Danau Toba, tentu saja banyak penyebabnya, bisa saja dikarenakan makanan ikan (pelet) yang mengandung bahan kimiawi dari hasil budi daya ikan, limbah yang dibuang masyarakat, dan lain sebagainya.
Hal itu, yang tengah diteliti secara mendalam para tenaga ahli berpengalaman dari USU, dan semoga hasilnya dapat secepatnya dijelaskan.
"Hasil dari penelitian Pusat Unggulan IPTEK USU itu, akan disampaikan nantinya bersama kepala daerah dan institusi pemerintah terkait lainnya yang bertanggung jawab, dalam mengelola kawasan Objek Pariwisata Danau Toba," ucapnya.
Mahyuddin menjelaskan, Pusat Unggulan IPTEK USU juga bertugas melaksanakan penelitian terhadap pembangunan dan pengembangan pariwisata Danau Toba ke depan agar semakin lebih maju.
Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan (KK-PKDT & PB) 2018 itu diketuai oleh Ir Nurlisa Ginting, MSc, PhD, IPM.
Kelompok itu dibentuk bertujuan untuk kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya dan jaringan IPTEK dalam bidang pariwisata agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas.
"Pendayagunaan IPTEK dalam sektor pariwisata berkelanjutan untuk menumbuhkkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Wakil Rektor III USU, Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Wakil Rektor III Universitas Sumatera Utara (USU) Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph.D, di Medan, Senin, mengatakan, pencemaran yang terjadi di perairan Danau Toba itu, masih sedang diteliti dan hasilnya nantinya akan disampaikan kepada masyarakat.
Namun saat ini, menurut dia, hasil penelitian yang telah dilakukan para tenaga ahli dari USU itu, belum bisa dijelaskan dan masih menunggu waktu yang paling tepat.
"Kita tunggu saja nantinnya, apa hasil dari penelitian Pusat Unggulan IPTEK USU 2018 terhadap kawasan Danau Toba tersebut," kata Mahyuddin.
Ia mengatakan, dugaan terjadinya pencemaran di perairan Danau Toba, tentu saja banyak penyebabnya, bisa saja dikarenakan makanan ikan (pelet) yang mengandung bahan kimiawi dari hasil budi daya ikan, limbah yang dibuang masyarakat, dan lain sebagainya.
Hal itu, yang tengah diteliti secara mendalam para tenaga ahli berpengalaman dari USU, dan semoga hasilnya dapat secepatnya dijelaskan.
"Hasil dari penelitian Pusat Unggulan IPTEK USU itu, akan disampaikan nantinya bersama kepala daerah dan institusi pemerintah terkait lainnya yang bertanggung jawab, dalam mengelola kawasan Objek Pariwisata Danau Toba," ucapnya.
Mahyuddin menjelaskan, Pusat Unggulan IPTEK USU juga bertugas melaksanakan penelitian terhadap pembangunan dan pengembangan pariwisata Danau Toba ke depan agar semakin lebih maju.
Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan (KK-PKDT & PB) 2018 itu diketuai oleh Ir Nurlisa Ginting, MSc, PhD, IPM.
Kelompok itu dibentuk bertujuan untuk kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya dan jaringan IPTEK dalam bidang pariwisata agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas.
"Pendayagunaan IPTEK dalam sektor pariwisata berkelanjutan untuk menumbuhkkan perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Wakil Rektor III USU, Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama itu.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018