Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Para orang tua khususnya di desa Muara Tais dua, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan resah akibat anak remaja mereka semakin 'kecanduan' menghirup lem kambing atau lebih dikenal 'ngelem'.

"Ini menjadi pekerjaan rumah yang serius yang harus diminimalisir," ungkap kepala desa Muara Tais dua, Batang Angkola yang baru terpilih di Pilkades serentak Nandar Batubara, Senin, di Batang Angkola.

Usai nantinya dilantik kepala desa defenitif (2018-2024) program utamanya mengadakan musyawarah bersama masyarakat, unsur pimpinan kecamatan, alim ulama, tokoh masyarakat, naposo nauli bulung membahas bagaimana cara agar penjualan lem kambing di warung dibatasi untuk anak-anak di daerah itu.

"Kita  cukup miris bebasnya penjualan lem kambing yang dipergunakan untuk bahan perekat disalah gunakan yang uap lem itu untuk dihirup padahal cukup berepengaruh kesehatan. Beberapa orang di daerah ini sudah mengalami gangguan jiwa,"katanya.

Menurut pengakuan beberapa anak kata Nandar, anak - anak remaja tersebut sengaja membeli untuk mendapatkan lem kambing lalu sengaja pula menghirup uap lem diduga berbahan kimia hanya alasan mendasar untuk ingin bisa berilusinasi.

"Ketika berilusinasi mereka menikmati khayalan yang mereka tidak dapatkan di alam sadar semisal khayalan "merasa naik perahu" , "ketemu Tuhan", "ketemu artis" dan khayalan lain-lain,"katanya.

Programnya yang sudah di rencanakan tersebut menurut Nandar nantinya eminta para pedagang yang punya kios untuk tidak sembarangan menjual lem cap kambing kepada konsumen khususnya anak-anak remaja.

"Rencana kita akan memberi sanksi denda satu ekor kambing bagi pedagang yang diketahui  menjual lem kambing ternyata digunakan anak remaja untuk 'neglem',"katanya.

Sementara salah satu alim ulama Desa Muara Tais dua, Batang Angkola, Bisman Batubara, menyambut baik rencana kepala desa terpilih Nandar tersebut untuk meminimalisir narkoba di daerah itu.

"Kami juga para orang tua sudah sangat resah melihat anak-anak remaja desa ini yang kecanduan 'ngelem' yang pada akhirnya dapat menjurus ke narkoba. Kami ingin desa ini bersih dari kemaksiatan (narkoba),"tegas Bisman.       

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018