Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan selalu siap dan siaga untuk menekan/mengurangi resiko bencana di daerah itu.

Sebagai upaya untuk menekan resiko bencana tersebut BPBD Tapanuli Selatan menyosialisaskan seperti pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam.

"Resiko bencana harus gencar disosialisasikan ke semua elemen masyarakat,"kata Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Ahmad Ibrahim Lubis, di Sipirok, Jumat.

Menurut dia, sebelum hal kemungkinan (bencana) tiba sudah ada langkah untuk mempersiapkan diri atau untuk menghadapi bencana itu,"ujarnya.

Bencana, peristiwa yang dapat mengancam dan menganggu kehidupan masyarakat serta berdampak secara psikologis. Kerugian materi yang ditimbulkan akibat bencana juga berdampak akan program pembangunan.

Ia mengatakan, sejumlah wilayah kecamatan dari 14 kecamatan se Tapanuli Selatan didapati daerah rawan longsor, seperti rawan pergerakan tanah, rawan banjir dan lainnya.

"Kesiapan untuk menghadapi bencana sejumlah ASN, Satgas BPBD, masyarakat relawan tangguh bencana, tagana dan PMI libatkan dalam sosialisasi yang menghadirkan nara sumber BPBD Sumut Dariyus Sinulingga, hingga Jumat,"ujarnya.

Sementara Golfird Lumban Tobing pejabat BPBD Tapanuli Selatan mengatakan, perlunya ditingkatkannya peran serta masyarakat untuk memantau serta peningkatan sistim penyebarluasan informasi tentang bencana.

Lebih dari itu sistem pemahaman peringatan dini di masyarakat juga sangat penting. Masyarakat sebutnya jangan cepat percaya menerima sebua informasi sebelum datanya akurat dari sumber layak di percaya.

"Hindari informasi yang dapat menyesatkan, apalagi menyebarluaskannya ke tengah masyarakat,"pungkas Tobing seraya menambahkan dalam sosialisasi itu peserta juga mendapat pelajaran melalui simulasi evakuasi mandiri pada situasi terjadinya bencana.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018