Kotapinang, 4/10 (Antarasumut) – Bupati Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Wildan Aswan Tanjung menekan seluruh kepada desa lebih kooperatif membantu PT. PLN, dalam menanggulangi padamnya listrik, dengan cara membebaskan seluruh tiang jaringan dari pohon tinggi, seperti karet dan kelapa sawit.
Hal itu diungkapkan Wildan di hadapan para pimpinan OPD, camat, dan kepala desa pada Sosialisasi Ketenaga Listrikan dan Listrik Prabayar yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) Area Rantauprapat dan Rayon Kotapinang di aula kantor bupati.
"Untuk mendapatkan penerangan maksimal di daerah kita masing-masing, bebaskan tiang jaringan listrik dari pepohonan yang dapat mengganggu," katanya.
Listrik di daerah ini sangat rawan terjadi gangguan, karena hampir 80 persen wilayah dikelilingi perkebunan kelapa sawit maupun karet.
Menurutnya, sedikit saja pelepah pohon kelapa sawit atau dahan dan ranting pohon karet menyentuh kabel jaringan listrik bertegangan tinggi, maka akan terjadi pemadaman.
"Selaku Bupati saya juga bermohon kepada PLN, selain sering padamnya listrik, kami juga minta pasokan daya listrik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan jangan lagi ketergantungan dengan area lain. Saya juga berharap PLN agar membuatkan jaringan bawah tanah untuk komplek kantor bupati," katanya.
Manajer PT. PLN (Persero) Area Rantauprapat, Rizal Azhari pada kesempatan itu mengaku optimis pemadam listrik dapat ditanggulangi, karena pasokan listrik mulai membaik.
Kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) kini sudah ada di Belawan yanh diharapkan dapat menutupi serta mengantisipasi defisit listrik dalam jangka pendek serta memperkuat sistem kelistrikan.
"Sehingga tidak ada lagi masalah pemadaman listrik di wilayah Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan," katanya.
Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik PT. PLN (Persero) Area Rantauprapat, Darwin Simajuntak menambahkan, mereka sedang menjalankan program listrik pra-bayar (LPB) 100 persen.
Menurutnya, LPB merupakan inovasi PLN, dalam menjawab kebutuhan pelanggan untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Keuntungan pra-bayar antara lain, tidak ada beban listrik bulanan ataupun minimal pemakaian, pengukuran lebih akurat, privasi lebih terjaga, terhindar dari rasa khawatir dari kesalahan pembacaan meter, pemakaian lebih terkontrol, bebas menentukan pembelian KWH, lebih efisien dan hemat waktu, dan yang terakhir pelanggan dapat mendeteksi sendiri kelainan pada instalasi rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017