Tapanuli Selatan,25/4(Antarasumut)-Tanaman pinang cukup berpotensi untuk menambah pundi-pundi keuangan keluarga bahkan bisa  lebih dari itu.

Namun sayang, masyarakat khususnya di Tapanuli Selatan belum belum tertarik atau menseriusi potensi itu dengan mengembangkan tanaman yang dalam bahasa latin dikenal nama Areca Catechu L itu.

Padahal, harganya cukup lumayan lho, bahkan pohon pinang bisa ditanam disembarangan lokasi lahan kita dan tidak mengganggu tanaman komoditi unggulan yang ada.

"Harga buah pinang kering kupas saat ini dijual kepada pengumpul seharga Rp17ribu per kilogramnya,"kata Syafaruddin Hasibuan (56) kepada Antara, Selasa.

Penduduk Desa Holbung, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan tersebut sudah menikmati hasil dari buah pinang Kumango yang dia tanami sejak 24 tahun silam.

"Dari hasil penjualan perbulannya bisa menghasilkan uang mencapai antara Rp 2.5 juta hingga Rp 3 juta,"sebutnya.

Uang sebanyak itu hasil panen sekitar 200 batang pohon pinang miliknya yang tumbuh subur diatas lahan lebih kurang 5 ribu meter persegi di Desa Lancat Jae, Kecamatan Arse, Tapanuli Selatan.

Menurut suami boru Nasution tersebut menanam sekaligus perawatan pohon pinang paling gampang dan bahkan jauh dari hama apa saja. Tiga tahun setelah ditanam buahnya sudah bisa dipetik.

"Justeru saya heran mengapa masyarakat khususnya di Tapanuli Selatan yang memiliki luasan lahan tidak memanfaatkan untuk ditanami pohon pinang, padahal menjanjikan?,"tanyanya.

Lebih jauh ayah tiga anak itu berujar buah pinang yang baru saja dipetik sudah bisa dijadikan 'uang' namun harganya rendah dikisaran Rp2 ribu per kilogram yang ditimbang bersama kulit basah buah pinang tersebut.

Menurut dia dengan hasil buah pinang saat ini khusus masyarakat Desa Lancat Jae asal tanah kelahirannya mulai tergerak untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami pohon pinang tersebut.

"Memang tidak ada istilah terlambat sepanjang ingin mau maju saya tidak bosan mengajak warga untuk mengembangkan pohon pinang yang cukup potensi di daerah ini,"sebutnya.

Ia menyebut buah-buah pinang yang dia jual tersebut untuk dikirimkan keluar pulau Sumatera atau dibawa ke pulau Jawa untuk  kebutuhan bahan baku membatik.

"Sebagian menurut touke, buah pinang tersebut di ekspor ke luar negeri seperti ke negara Pakistan yang kemungkinan untuk bahan obat-obatan,"katanya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017