Kotapinang, 26/10 (Antarasumut) -
Sebanyak lima Camat, lima Ketua TP-PKK Kecamatan, 53 Kepala Desa, 53 Ketua TP-PKK Desa, ditambah tim Badan PM-Pemdes Pemkab Labusel berangkat ke Prov. Bali, untuk melakukan studi banding di Desa Mengwi, Kec. Mengwi, Kab. Badung.
Kepala Badan PM-Pemdes Pemkab Labusel, Arsan Nasution di Kotapinag kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan sistem keuangan desa yang diikuti kepala desa baru-baru ini.
Menurutnya, desa tujuan studi banding ini merupakan yang terbaik secara nasional dalam menata sistem keuangan dan tata kelola pemerintahan desa.
"Studi banding dilaksanakan selama dua hari. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini para kepala desa semakin paham, setelah sebelumnya mengikuti pelatihan dari tim BPKP. Ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kemampuan para aparatur desa se Kab. Labusel," katanya.
Anggaran studi banding tersebut bukan bersumber dari APBDes, melainkan dialokasiskan dari dana APBD 2016 Pemkab Labusel, yang programnya berada pada Badan PM-Pemdes.
Menurutnya, kegiatan ini menelan anggaran sebanyak Rp350 Juta. "Mengingat studi banding ini sangat penting, saya berharap seluruh Kepala Desa agar serius, sehingga hasilnya dapat diterapkan di desa masing-masing," katanya.
Kepala Desa Perlabian, Ilham Lubis yang juga peserta studi banding mengatakan, keberangkatan mereka tidak menggunakan APBDes.
Menurutnya, di tempat tujuan mereka akan memperlajari secara langsung tentang tata kelola sistem keuangan desa dan pemerintahan desa.
"Ini pertama kalinya saya mengikuti studi banding. Mudah-mudahan hasilnya dapat diimplementasikan di Desa Perlabian nanti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Sebanyak lima Camat, lima Ketua TP-PKK Kecamatan, 53 Kepala Desa, 53 Ketua TP-PKK Desa, ditambah tim Badan PM-Pemdes Pemkab Labusel berangkat ke Prov. Bali, untuk melakukan studi banding di Desa Mengwi, Kec. Mengwi, Kab. Badung.
Kepala Badan PM-Pemdes Pemkab Labusel, Arsan Nasution di Kotapinag kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan sistem keuangan desa yang diikuti kepala desa baru-baru ini.
Menurutnya, desa tujuan studi banding ini merupakan yang terbaik secara nasional dalam menata sistem keuangan dan tata kelola pemerintahan desa.
"Studi banding dilaksanakan selama dua hari. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini para kepala desa semakin paham, setelah sebelumnya mengikuti pelatihan dari tim BPKP. Ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kemampuan para aparatur desa se Kab. Labusel," katanya.
Anggaran studi banding tersebut bukan bersumber dari APBDes, melainkan dialokasiskan dari dana APBD 2016 Pemkab Labusel, yang programnya berada pada Badan PM-Pemdes.
Menurutnya, kegiatan ini menelan anggaran sebanyak Rp350 Juta. "Mengingat studi banding ini sangat penting, saya berharap seluruh Kepala Desa agar serius, sehingga hasilnya dapat diterapkan di desa masing-masing," katanya.
Kepala Desa Perlabian, Ilham Lubis yang juga peserta studi banding mengatakan, keberangkatan mereka tidak menggunakan APBDes.
Menurutnya, di tempat tujuan mereka akan memperlajari secara langsung tentang tata kelola sistem keuangan desa dan pemerintahan desa.
"Ini pertama kalinya saya mengikuti studi banding. Mudah-mudahan hasilnya dapat diimplementasikan di Desa Perlabian nanti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016