Langkat, Sumut, 6/12 (Antara) - Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mencatat hingga akhir November 2016, kematian ibu yang melahirkan mencapai 10 orang itu harus ditekan untuk tahun mendatang sehingga dapat terus semakin berkurang.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Peduli Kesehatan Masyarakat Langkat Surkani di Stabat, Selasa.

Selain kematin ibu melahirkan terdapat juga bayi yang meninggal berjumlah 40 orang ini juga harus menjadi perhatian terutama pihak Dinas Kesehatan, maupun berbagai pemangku kepentingan lainnya, untuk terus menekan angka ini agar terus semakin turun.

Untuk itu Forum Peduli Kesehatan Masyarakat (FPKM) Kabupaten Langkat, meminta kepala desa sedaerah itu untuk dapat menganggarkan dana desa guna perbaikan pembagunan kesehatan di desanya masing-masing.

"Seluruh kepala desa di daerah ini harus mengganggarkan dananya untuk perbaikan kesehatan di wiayah kerjanya masing-masing," katanya.

Karena selama ini banyak dana desa yang di Langkat tidak tepat sasaran dan hanya digunakan untuk perbaikan infrastrukur saja padahal perbaikan pembangunan manusia di bidang kesehatan sangatlah mendesak.

Dimana berdasarakan data dilapangan masih banyak polindes, kader posyandu dan PKK tidak pernah dianggarkan dalam membantu program perbaikan kesehatan diantaranya Desa Secanggang, Desa Teluk Kecamatan Secanggang, termasuk di Kecamatan Padang Tualang, Kecamatan Stabat, Kecamatan Gebang serta kecamatan lainnya.

"Hanya 10 persen saja desa yang ada di Langkat ini yang menganggarkan dana desanya untuk perbaikan kesehatan di daerah mereka, itu jelas sangat kecil sekali," katanya.

Padahal mereka selama ini telah bekerja maksimal untuk melakukan pendampingan terhadap ibu hamil di desa-desa dengan mengaktifkan kelas ibu hamil, imunisasi dan posyandu tiap bulannya tanpa pamrih demi menurunkan angka kematian ibu dan anak di Langkat.

Diharapkan peran pemerintah daerah dan desa untuk bersama-sama dengan lintas SKPD untuk berkolaborasi melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan Perlindungan Perempuan dan Anak serta BPMDK dan masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak hingga "Zero Tolerance".

Ini juga sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksana Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir serta target SDGs (Suestanble Development Goals).

Untuk itu pihaknya berharap agar di Tahun 2017 mendatang angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan menjadi nol untuk itu peran kepala desa, tenaga kesehatan sangat diharapkan untuk mewujudkan hal itu, sambungnya.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh bidan desa jangan coba-coba untuk melakukan persalinan di rumah yang beresiko menyumbang angka kematian ibu dan anak selain faktor yang lainnya seperti infrastruktur serta terlambat dalam memutuskan persalinan.

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016