Panyabungan,20/10 (Antarasumut) - Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Se-Tabagsel diharapkan dapat mempererat kerja sama antara daerah sehingga upaya pengendalian Inflasi seperti yang diinginkan yaitu berada pada kisaran sasaran Inflasi Nasional dapat dicapai.
Sehingga tujuan menciptakan masyarakat yang maju dan sejahtera yang berdaya saing bisa kita wujudkan bersama.
Demikian dikatakan Bupati Mandailing Natal, Drs Dahlan Hasan Nasution pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Se-Tabagsel di Tapian Sirisiri Syariah, Aek Godang Panyabungan, Kamis.
Bupati menyebutkan, terciptanya Inflasi yang rendah dan stabil pada gilirannya akan meningkatkan daya saing dan dapat lebih menjamin kesinambungan pertumbuhan ekononi.
Namun berbagai permasalahan struktural yang masih terjadi seperti konektivitas antar daerah yang rendah, struktur pasar yang terdistorsi, kesenjangan informasi harga dan produksi komoditas menyebabkan pergerakan inflasi sangat rentan berfluktuasi.
“Upaya pengendalian Inflasi tidak akan pernah terlepas dari upaya menjaga ketersediaan barang dan jasa, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif untuk mengelola persepsi masyarakat terhadap harga sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rakornas TPID ke VI di tahun 2015,†ujar Bupati..
Sesuai denan laporan Bank Indonesia bahwa Inflasi diwilayah Mandailing Natal jika didasarkan pada perhitungan Inflasi kota IHK Padangsidimpuan sampai bulan September 2016 adalah sebesar 2,94%.
Namun walaupun demikian kondisi iklim Indonesia yang dipengaruhi oleh gangguan LA NINA masih beresiko terhadap terjadinya kenaikan harga komoditas pangan sampai akhir tahun.
Oleh karena itu, Bupati mengharapkan adanya gerakan kebijakan secara sinergitas baik internal daerah maupun antar daerah agar pengendalian inflasi bisa berjalan dengan baik.
“Disperindakop, Dinas pertanian dan dinas terkait lainnya yang ada diwilayah Tabagsel sesuai dengan strategi yang ditawarkan Bank Indonesia agar bekerjasama untuk menghasilkan data perkiraan kebutuhan secara tepat dan akurat,†harapnya
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Sehingga tujuan menciptakan masyarakat yang maju dan sejahtera yang berdaya saing bisa kita wujudkan bersama.
Demikian dikatakan Bupati Mandailing Natal, Drs Dahlan Hasan Nasution pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Se-Tabagsel di Tapian Sirisiri Syariah, Aek Godang Panyabungan, Kamis.
Bupati menyebutkan, terciptanya Inflasi yang rendah dan stabil pada gilirannya akan meningkatkan daya saing dan dapat lebih menjamin kesinambungan pertumbuhan ekononi.
Namun berbagai permasalahan struktural yang masih terjadi seperti konektivitas antar daerah yang rendah, struktur pasar yang terdistorsi, kesenjangan informasi harga dan produksi komoditas menyebabkan pergerakan inflasi sangat rentan berfluktuasi.
“Upaya pengendalian Inflasi tidak akan pernah terlepas dari upaya menjaga ketersediaan barang dan jasa, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif untuk mengelola persepsi masyarakat terhadap harga sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rakornas TPID ke VI di tahun 2015,†ujar Bupati..
Sesuai denan laporan Bank Indonesia bahwa Inflasi diwilayah Mandailing Natal jika didasarkan pada perhitungan Inflasi kota IHK Padangsidimpuan sampai bulan September 2016 adalah sebesar 2,94%.
Namun walaupun demikian kondisi iklim Indonesia yang dipengaruhi oleh gangguan LA NINA masih beresiko terhadap terjadinya kenaikan harga komoditas pangan sampai akhir tahun.
Oleh karena itu, Bupati mengharapkan adanya gerakan kebijakan secara sinergitas baik internal daerah maupun antar daerah agar pengendalian inflasi bisa berjalan dengan baik.
“Disperindakop, Dinas pertanian dan dinas terkait lainnya yang ada diwilayah Tabagsel sesuai dengan strategi yang ditawarkan Bank Indonesia agar bekerjasama untuk menghasilkan data perkiraan kebutuhan secara tepat dan akurat,†harapnya
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016