Medan, 1/2 (Antara) - Komisi D DPRD Sumatera Utara mengkritisi pelayanan di Bandar Udara Internasional Kualanamu, terutama pola pengamanan di infrastruktur transportasi udara tersebut.


Sekretaris Komisi D DPRD Sumut HM Nezar Djoeli di Medan, Senin, mengatakan, pihaknya mendapatkan banyak keluhan mengenai pelayanan di Bandara Kualanamu.


Ketika operasional penerbangan masih dilakukan di Bandara Polonia, Sumut telah mampu meraih peringkat bintang empat internasional.


Namun ketika sudah dialihkan ke Bandara Kualanamu yang memiliki infrastruktur berkelas internasional, upaya untuk meraih peringkat bintang lima masih sulit dilakukan.


Salah satu keluhan masyarakat selama ini adalah kesan over protektif yang dilakukan petugas keamanan Bandara Kualanamu sehingga menimbulkan antrean yang cukup panjang.


Karena itu, tidak mengherankan jika banyak calon penumpang yang merasa tidak nyaman, bahkan kesal dan mengeluarkan candaan yang berbau ancaman seperti mengaku membawa bom.


Ke depannya, pola pemeriksaan yang dilakukan di Bandara Kualanamu dapat dilakukan seperti konsep pemeriksaan mall yang hanya sekali tetapi menyeluruh dan ketat agar tidak menimbulkan antreaan yang panjang.


"Kita berharap pengelolaan di Bandara KNIA dikembalikan ke konsep awal yakni konsep mall dengan security chek cukup satu kali saja sehingga tidak merepotkan penumpang," kata politisi Partai Nasdem itu.


Untuk mengkritisi kinerja Bandara Internasional Kualanamu itu, pihaknya menjadwalkan pemanggilan manajemen pengelola transportasi udara tersebut.


"Rencananya, besok (Selasa, 2/2) kita akan memanggil mereka untuk dengar pendapat," ujar Nezar. ***2***

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016