Medan, (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, bisa selesai sesuai rencana PT Pelindo I yakni tahap awal pada akhir tahun 2016 atau awal 2017.
"Pelindo mengatakan progres pembangunan sudah mencapai 38 persen sehingga diharapkan pembangunan pelabuhan itu bisa tepat waktu," ujar Pelaksana tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi di Medan, Minggu.
Menurut dia, Kuala Tanjung merupakan wilayah yang cukup strategis, karena masuk dalam prioritas pelabuhan yang dikembangkan menjadi Hub Port Internasional dalam program Tol Laut oleh pemerintah.
Rencana pengembangan kawasan industri seluas 1.000 hektare di sekitar pelabuhan, kata Erry tentunya akan membuat Pelabuhan Kuala Tanjung semakin sangat strategis dan penting dalam Hub internasional.
Mengutip pernyataan Pelindo I, Pelabuhan Kuala Tanjung akan memiliki kapasitas yang dapat menampung 400 ribu teus petikemas dan 3,5 juta ton barang.
Dirut PT Pelindo I, Bambang Eka Cahyana sebelumnya di Jakarta menyebutkan, pelabuhan itu dibangun untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional.
Pelindo, kata dia, berupaya maksimal agar pengerjaan proyek berjalan sesuai target sehingga pelabuhan itu selesai sesuai program.
Managing Director PT.Prima Multi Terminal-perusahaan pelaksana pembangunan Kuala Tanjung- Hosadi A Putra saat di Medan, November 2015, mengaku, pelaksanaan pembangunan pelabuhan itu pernah terganggu akibat kabut asap di Oktober-November 2015.
Kabut asap membuat gangguan pada perhitungan kordinat tiang-tiang pancang untuk terminal tersebut.
Menurut dia, untuk pembangunan terminal curah cair diharapkan sudah selesai akhir tahun 2016 sehingga pada awal 2017 sudah bisa dioperasikan.
Sementara terminal kontainer rampung April atau Mei 2017.
"Secara keseluruhan , Pelabuhan Kuala Tanjung beroperasi awal tahun 2018," katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Pelindo mengatakan progres pembangunan sudah mencapai 38 persen sehingga diharapkan pembangunan pelabuhan itu bisa tepat waktu," ujar Pelaksana tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi di Medan, Minggu.
Menurut dia, Kuala Tanjung merupakan wilayah yang cukup strategis, karena masuk dalam prioritas pelabuhan yang dikembangkan menjadi Hub Port Internasional dalam program Tol Laut oleh pemerintah.
Rencana pengembangan kawasan industri seluas 1.000 hektare di sekitar pelabuhan, kata Erry tentunya akan membuat Pelabuhan Kuala Tanjung semakin sangat strategis dan penting dalam Hub internasional.
Mengutip pernyataan Pelindo I, Pelabuhan Kuala Tanjung akan memiliki kapasitas yang dapat menampung 400 ribu teus petikemas dan 3,5 juta ton barang.
Dirut PT Pelindo I, Bambang Eka Cahyana sebelumnya di Jakarta menyebutkan, pelabuhan itu dibangun untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional.
Pelindo, kata dia, berupaya maksimal agar pengerjaan proyek berjalan sesuai target sehingga pelabuhan itu selesai sesuai program.
Managing Director PT.Prima Multi Terminal-perusahaan pelaksana pembangunan Kuala Tanjung- Hosadi A Putra saat di Medan, November 2015, mengaku, pelaksanaan pembangunan pelabuhan itu pernah terganggu akibat kabut asap di Oktober-November 2015.
Kabut asap membuat gangguan pada perhitungan kordinat tiang-tiang pancang untuk terminal tersebut.
Menurut dia, untuk pembangunan terminal curah cair diharapkan sudah selesai akhir tahun 2016 sehingga pada awal 2017 sudah bisa dioperasikan.
Sementara terminal kontainer rampung April atau Mei 2017.
"Secara keseluruhan , Pelabuhan Kuala Tanjung beroperasi awal tahun 2018," katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016