Medan, 30/12 (Antara) - Pemerintah diharapkan mampu memberantas hama lalat buah yang menyerang tanaman jeruk milik masyarakat di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Anggota DPRD Sumut Astrayuda Bangun di Medan, Rabu, mengatakan, serangan hama lalat buah tersebut telah menyerang tanaman jeruk warga Karo dalam beberapa tahun terakhir.
Warga telah berupaya untuk memberantas lalat buah tersebut dengan berbagai cara, tetapi belum membuahkan hasil karena serangan hama masih terjadi.
"Berbagai cara telah ditempuh warga, namun tetap belum memberikan hasil," katanya.
Karena itu, Dinas Pertanian Sumut diminta mencari solusi yang tepat agar tanaman jeruk di Karo tidak mengalami kerusakan lagi akibat serangan hama lalat.
Bahkan, Kementeian Pertanian perlu turun tangan karena hama tersebut telah berlangsung lama dan terkesan tidak mampu ditangani pemangku kepentingan di bidang pertanian di Sumut.
Selama ini, kata Astrayuda, Kabupaten Karo telah dikenal sebagai sentra penghasil jeruk di Sumut, terutama di Kecamatan Barus Jahe dan Tiga Panah.
Namun karena serangan hama tersebut telah berlangsung lama dan belum mampu diatasi, petani di Karo menjadi pesimistis untuk menanam pohon jeruk.
Kondisi itu dapat terlihat dari aktivitas petani di Karo yang banyak mengalihkan lahan perkebunannya yang selama ini untuk menanam jeruk menjadi kebun kopi.
Sebenarnya, petani di Karo masih ingin menanamkan jeruk, tetapi enggan mengalami kerugian karena tanamannya sering rusak akibat serangan lalat buah.
Karena itu, pemangku kepentingan di bidang pertanian harus serius mencari solusi dalam membasmi hama lalat buah tersebut.
"Jangan sampai jeruk Karo yang selama ini cukup terkenal tinggal kenangan," kata politisi Partai Gerindra itu. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Anggota DPRD Sumut Astrayuda Bangun di Medan, Rabu, mengatakan, serangan hama lalat buah tersebut telah menyerang tanaman jeruk warga Karo dalam beberapa tahun terakhir.
Warga telah berupaya untuk memberantas lalat buah tersebut dengan berbagai cara, tetapi belum membuahkan hasil karena serangan hama masih terjadi.
"Berbagai cara telah ditempuh warga, namun tetap belum memberikan hasil," katanya.
Karena itu, Dinas Pertanian Sumut diminta mencari solusi yang tepat agar tanaman jeruk di Karo tidak mengalami kerusakan lagi akibat serangan hama lalat.
Bahkan, Kementeian Pertanian perlu turun tangan karena hama tersebut telah berlangsung lama dan terkesan tidak mampu ditangani pemangku kepentingan di bidang pertanian di Sumut.
Selama ini, kata Astrayuda, Kabupaten Karo telah dikenal sebagai sentra penghasil jeruk di Sumut, terutama di Kecamatan Barus Jahe dan Tiga Panah.
Namun karena serangan hama tersebut telah berlangsung lama dan belum mampu diatasi, petani di Karo menjadi pesimistis untuk menanam pohon jeruk.
Kondisi itu dapat terlihat dari aktivitas petani di Karo yang banyak mengalihkan lahan perkebunannya yang selama ini untuk menanam jeruk menjadi kebun kopi.
Sebenarnya, petani di Karo masih ingin menanamkan jeruk, tetapi enggan mengalami kerugian karena tanamannya sering rusak akibat serangan lalat buah.
Karena itu, pemangku kepentingan di bidang pertanian harus serius mencari solusi dalam membasmi hama lalat buah tersebut.
"Jangan sampai jeruk Karo yang selama ini cukup terkenal tinggal kenangan," kata politisi Partai Gerindra itu. ***4***
Editor : Ribut Priadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015