Medan, 26/11 (Antara) - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution berharap kehadiran PT Unilever Oleochemical Indonesia dengan investasi Rp2 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Sumatera Utara menciptakan atau mendorong investasi yang lebih besar.


Darmin mengatakan itu saat meresmikan Pabrik PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Kamis.


Dalam siaran pers yang diterima di Medan, Menko Perekonomian menyebutkan rencana ekspansi investasi UOI hingga tahun 2017 yang mencapai Rp4 triliun diharapkan mampu menciptakan kebangkitan investasi yang lebih besar di dalam negeri.


Menurut dia, PT UOI merupakan investor pertama dan menjadi anchor di KEK Sei Mangkei.


"Harapan Pemerintah KEK Sei Mangkei yang dirancang untuk mengakomodir lebih dari 200 unit industri, dapat berperan bagi percepatan pembangunan dan perwujudan daya saing bangsa Indonesia," katanya.


Hadirnya KEK Sei Mangkei juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia pada barang impor.


Apalagi, ujar Darmin, KEK Sei Mangkei merupakan KEK pertama yang diresmikan kesiapan beroperasinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Januari 2015 .


KEK Sei Mangkei, kata menteri, memiliki akses ke Selat Malaka yang juga akan terkoneksi langsung dengan Pelabuhan Kuala Tanjung.


"Dengan nilai strategis itu, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan KEK itu baik berupa penyediaan infrastruktur konektivitas, kemudahan perizinan, dan pemberian paket fasilitas dan kemudahan bagi industri di KEK," katanya.


Menteri menegaskan, KEK Sei Mangkei masih memerlukan komitmen, konsistensi dan dukungan dari seluruh pihak terkait, baik pemerintah maupun dunia usaha,.


Direktur Perencanaan dan Pemasaran PTPN III Alexander Maha, mengatakan, dampak pembangunan pabrik PT UOI diperkirakan menyerap tenaga kerja langsung hingga 600 orang dan menciptakan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 5.000 orang.


Pabrik PT UOI sendiri berada di atas lahan seluas 18 hektare dan direncanakan akan ekspansi 9 hektare lagi dengan total nilai investasi Rp4 triliun.


Selain itu, pabrik itu didesain untuk mengolah 165.000 ton Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan menghasilkan 206.000 ton produk oleochemicals per tahun, seperti fatty acid, surfactant, glycerin dan soap noodle.


"Dengan kinerja UOI seperti tu, operasionalisasi pabriki juga akan membangkitkan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) seperti jasa catering, perumahan, transportasi dan kebersihan,"katanya.


Alex menyebutkan, dalam 20 tahun ke depan diperkirakan� nilai investasi di dalam kawasan KEK Sei Mangkei akan meningkat menjadi Rp46 triliun yang terdiri dari Rp38 triliun untuk zona industri, Rp5,5 triliun untuk zona logistik, dan Rp2,5 triliun untuk pengembangan kawasan dan zona pariwisata.


Selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Sei Mangkei, katanya,


PTPN III berharap semakin banyak investor yang masuk ke KEK itu .***3***


(T.E016/B/M019/M019) 26-11-2015 23:54:22

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015