Panyabungan (Antaranews Sumut) - Nyaris dua puluh tahun usia Mandailing Natal, memang masih banyak membutuhkan pembangunan, terutama infrastruktur.
Terobosan-terobosan baru yang dibuat oleh Bupati Mandailing Natal, Drs. H. Dahlan Hasan Nasution, tentu seluruhnya harus disambut positif sebagai upaya yang akan signifikan untuk mendorong memajukan kabupaten yang berdiri sejak tahun 1999 ini.
Pembangunan di bidang ekonomi tentu hal yang paling signifikan untuk segera meningkatkan kesejahteraan rakyat. Infrastruktur tentu hal yang paling substansial dalam mendorong kemajuan ekonomi selain regulasi dan aturan perundang-undangan.
Karena infrastruktur bukan hanya memudahkan dunia usaha tapi efektif menekan cost produksi. Rendahnya cost produksi tentu akan meningkatkan daya saing.
Sebutlah dengan pembukaan jalur Panyabungan Timur dengan wilayah Padang Lawas. Ratusan kilometer akan terpotong dibandingkan dengan jalur yang selama ini dilalui. Hal itu tentu akan akan signifikan menekan biaya transportasi.
Begiti juga dengan rencana pembangunan Bandara Malintang di daerah Kecamatan Bukit Malintang tentu lebih berdampak lagi terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mandailing Natal.
Sebab, sebuah bandara memang menjadi keniscayaan yang penting untuk mengundang investasi baru. Tanpa daya tarik investasi, sebuah daerah memang akan lamban memacu pertumbuhan ekonominya.
Begitu juga dengan pembangunan rumah sakit terbesar di Sumatera Utara yang berlokasi di Tor Panatapan yang pembangunnya sebentar lagi akan dilakukan.
Tentunya program-program yang berskala nasional ini nantinya dapat membawa manfaat yang sangat berarti bagi kesejahteraan masyarakat Madina.
Bupati Mandailing Natal, Drs. Dahlan Hasan Nasution sepertinya tak kenal dengan lelah mewujudkan terobosan-terobosan baru dibidang infrastruktur baik dibidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur lainnya.
Untuk wilayah Mandailing Julu tepatnya di Kecamatan Kotanopan. Selain jalan lingkar Kotanopan yang telah terbuka sepanjang 8 KM di daerah tersebut juga telah dicanangkan pembangunan kampus STAIN Madina.
Untuk lahan kampus dan pelebaran jalan lingkar Kotanopan ini semua merupakan tanah hibah dari warga yang ada di daerah itu.
Sebagai dukungan warga masyarakat mereka berlomba-lomba mengibahkan tanahnya untuk pembangunannya. Hampir 50 hektar lahan masyarakat yang dihibahkan kepada Pemerintah Daerah Mandailing Natal untuk pembangunan infrastruktur di Kotanopan.
Dimana lahan tersebut terdiri dari jalan lingkar Kotanopan, kampus STAIN dan makam pahlawan. Begitu juga dengan antusias warga masyarakat Panyabungan Timur didalam pelebaran jalan dari ibukota Mandailing Natal hingga Gunung Baringin.
Jalan sepanjang 13 KM ini dari sebelumnya memiliki lebar 3 meter kini sudah menjadi 12 meter. Dalam proses pelebarannya warga secara sukarela membebaskan lahannya dalam pelebaran itu.
Ini semua merupakan bentuk dukungan dari semua pihak atas semua kebijakan yang dilakukan Bupati terhadap peningkatan perekonomian di Madina.