Medan, 22/10 (Antara) - Seluruh pemangku kepentingan dalam pemilihan Rektor Universitas Sumatera diharapkan dapat mengkahiri polemik yang terjadi untuk memberikan kebaikan bagi semua pihak.
"USU itu bukan hanya kebanggaan mahasiswa USU, tetapi juga kebangganan masyarakat Sumut," kata Ketua DPRD Sumatera Utara Ajib Shah usai peringatan HUT ke-51 Partai Golkar di Medan, Kamis.
Menurut Ajib, polemik yang melanda pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut telah membawa sejumlah preseden buruk bagi perguruan tinggi negeri itu.
Ia mencontohkan menurunnya peringkat univeritas kebanggaan warga Sumatera Utara tersebut dalam akreditasi perguruan tinggi negeri di Tanah Air.
"Kalau tidak salah kami sudah turun ke peringkat 34," katanya.
Preseden buruk lain yang muncul adalah kekhawatiran bagi mahasiswa dan lulusan USU karena dikabarkan ijazah yang ditandatangani setingkat pelaksana rektor tidak berlaku.
Informasi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi lulusan dan keluarga mahasiswa USU karena tidak dapat mempergunakan ijazah yang dikeluarkan perguruan tinggi itu.
Karena itu, pihaknya sangat berharap agar seluruh pemangku kepentingan tidak lagi membangun polemik dan konflik dalam pemilihan Rektor USU.
Jika konflik dan polemik itu terus muncul, dikhawatirkan USU akan terus terdegradasi dan kekhawatiran mahasiswanya tidak akan berakhir.
"Kami memohon pihak-pihak yang berkompeten di USU, sudahilah (konflik) itu. Amankanlah USU yang kita banggakan ini agar tidak merugikan mahasiswa dan tidak mempermalukan Sumut," kata Ajib. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"USU itu bukan hanya kebanggaan mahasiswa USU, tetapi juga kebangganan masyarakat Sumut," kata Ketua DPRD Sumatera Utara Ajib Shah usai peringatan HUT ke-51 Partai Golkar di Medan, Kamis.
Menurut Ajib, polemik yang melanda pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut telah membawa sejumlah preseden buruk bagi perguruan tinggi negeri itu.
Ia mencontohkan menurunnya peringkat univeritas kebanggaan warga Sumatera Utara tersebut dalam akreditasi perguruan tinggi negeri di Tanah Air.
"Kalau tidak salah kami sudah turun ke peringkat 34," katanya.
Preseden buruk lain yang muncul adalah kekhawatiran bagi mahasiswa dan lulusan USU karena dikabarkan ijazah yang ditandatangani setingkat pelaksana rektor tidak berlaku.
Informasi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi lulusan dan keluarga mahasiswa USU karena tidak dapat mempergunakan ijazah yang dikeluarkan perguruan tinggi itu.
Karena itu, pihaknya sangat berharap agar seluruh pemangku kepentingan tidak lagi membangun polemik dan konflik dalam pemilihan Rektor USU.
Jika konflik dan polemik itu terus muncul, dikhawatirkan USU akan terus terdegradasi dan kekhawatiran mahasiswanya tidak akan berakhir.
"Kami memohon pihak-pihak yang berkompeten di USU, sudahilah (konflik) itu. Amankanlah USU yang kita banggakan ini agar tidak merugikan mahasiswa dan tidak mempermalukan Sumut," kata Ajib. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015