Tapanuli Utara 23/1, (Antarasumut) – Dalam dua minggu terakhir, tepatnya sejak 5 Januari hingga 23 Januari 2015, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara merilis adanya 32 titik longsor yang terjadi di wilayah itu.

Menurut SDV Sihombing, Kepala BPBD Taput, secara akumulasi nilai materil dari ke-32 titik longsor itu sudah mencapai kisaran Rp.3 miliar, serta mengakibatkan putusnya akses jalan desa di 4 titik berbeda pada dua kecamatan di Taput.

“Yang jelas, seluruh peristiwa longsor yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja akses jalan terputus sebanyak dua titik di desa
Parbubu Pea, Kecamatan Tarutung, serta dua titik lainnya di Kecamatan Pagaran,” terang SDV Sihombing di Tarutung, Jumat (23/1).

Ditegaskan, teknis penanggulangan longsor yang terjadi, hingga saat ini masih ditangani secara gotong royong oleh para personil BPBD. “Walau jika
diperlukan, dan lokasi kejadian mampu dijangkau. Maka, alat berat akan diturunkan untuk penanganan material longsor,” tukasnya.

Sihombing juga menyebutkan jika sesuai penyebaran titik longsor. Tiga wilayah kecamatan, yakni Tarutung, Parmonangan dan Pagaran, menyumbang
kejadian longsor terbanyak. “Selebihnya ada juga di daerah lain, yaitu di Kecamatan Sipoholon, Muara, Pahae Julu, serta di Kecamatan Purbatua,”
ungkapnya.

Menyoal kejadian longsor yang sampai mengakibatkan putusnya akses jalan, Kepala BPBD itu menyebutkan bahwa pihaknya dengan sigap telah melakukan
penanganan dan penanggulangan. “Soalnya itu kan menyangkut kepentingan kelancaran perekonomian masyarakat. Jadi, sangatlah perlu untuk disikapi
dengan segera,” katanya.

Harapannya, pada saat musim penghujan seperti saat ini, masyarakat Taput harus lebih meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi kejadian kejadian
yang sewaktu waktu bakal terjadi. “Selain memiliki kondisi tanah serta merupakan daerah lintasan gempa bumi, setiap tahunnya intensitas curah
hujan disini tinggi. Makanya, sangat penting untuk tetap waspada bencana. Jika terjadi bencana longsor ataupun, harapan kita, hal tersebut segera
dilaporkan agar mendapat penanganan dan penanggulangan oleh BPBD,”
pungkasnya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015