Medan, 5/1 (Antara)- Siswa dan guru Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Medan, Sumatera Utara, menggelar aksi doa bersama dan pembubuhan seribu tanda tangan sebagai rasa empati atas kecelakaan dan korban AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura.
"Aksi peduli musibah AirAsia itu bukan saja diharapkan bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan karena mengetahui banyaknya empati masyarakat atas kedukaan mereka, tetapi juga untuk menimbulkan rasa kepekaan sosial siswa yang menjadi generasi penerus bangsa Indonesia,"kata Kepala Sekolah SMAN 2 Medan, Sutrisno di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu usai aksi doa bersama dan pembubuhan seribu tanda tangan peduli korban AirAsia QZ8501 yang dilakukan setelah upacara hari pertama masuk sekolah itu pascalibur Natal/tahun baru 2015.
Acara doa bersama itu terlihat berjalan khidmat dan para siswa dan guru juga
antusias melakukan penandatangan di atas kain putih sepanjang lima meter yang sebelumnya sudah dibentangkan di halaman sekolah itu.
Siswa dan guru SMN 2 itu mendoakan agar para korban AirAsia yang meninggal dunia bisa mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan para keluarga yang ditinggalkan
diberi ketabahan menerima musibah.
Para siswa dan guru itu juga berdoa agar para korban yang masih dalam pencarian bisa ditemukan segera dan kalau memungkinkan ada yang selamat.
Ketua Osis SMAN 2, Arbi Mahmuda Harahap menyebutkan, aksi itu merupakan
bentuk kepedulian sosial siswa dan guru terhadap bencana AirAsia yang menimbulkan korban.
Dia menyebutkan, ada 1.365 siswa di sekolah itu dan siap ikut membubuhkan tanda tangan pada aksi seribu tanda tangan peduli korban AirAsia.
Osis selalu berupaya agar para siswa peka dengan situasi sekelilingnya khususnya terhadap bencana yang menimbulkan korban jiwa.***4***
Riza Fahriza
(T.E016/B/R. Fahriza/R. Fahriza)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Aksi peduli musibah AirAsia itu bukan saja diharapkan bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan karena mengetahui banyaknya empati masyarakat atas kedukaan mereka, tetapi juga untuk menimbulkan rasa kepekaan sosial siswa yang menjadi generasi penerus bangsa Indonesia,"kata Kepala Sekolah SMAN 2 Medan, Sutrisno di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu usai aksi doa bersama dan pembubuhan seribu tanda tangan peduli korban AirAsia QZ8501 yang dilakukan setelah upacara hari pertama masuk sekolah itu pascalibur Natal/tahun baru 2015.
Acara doa bersama itu terlihat berjalan khidmat dan para siswa dan guru juga
antusias melakukan penandatangan di atas kain putih sepanjang lima meter yang sebelumnya sudah dibentangkan di halaman sekolah itu.
Siswa dan guru SMN 2 itu mendoakan agar para korban AirAsia yang meninggal dunia bisa mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan para keluarga yang ditinggalkan
diberi ketabahan menerima musibah.
Para siswa dan guru itu juga berdoa agar para korban yang masih dalam pencarian bisa ditemukan segera dan kalau memungkinkan ada yang selamat.
Ketua Osis SMAN 2, Arbi Mahmuda Harahap menyebutkan, aksi itu merupakan
bentuk kepedulian sosial siswa dan guru terhadap bencana AirAsia yang menimbulkan korban.
Dia menyebutkan, ada 1.365 siswa di sekolah itu dan siap ikut membubuhkan tanda tangan pada aksi seribu tanda tangan peduli korban AirAsia.
Osis selalu berupaya agar para siswa peka dengan situasi sekelilingnya khususnya terhadap bencana yang menimbulkan korban jiwa.***4***
Riza Fahriza
(T.E016/B/R. Fahriza/R. Fahriza)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015