Pandan, Sumut, 11/9 (Antara) - Pesta "Kenduri Laut" pada peringatan hari jadi ke-68 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, tahun 2013, diharapkan bisa menjadi ajang yang mampu mengangkat citra pariwisata daerah pesisir pantai tersebut.
"Kenduri Laut merupakan warisan budaya pesisir yang perlu dipromosikan dalam sektor industri pariwisata, mengingat Indonesia sangat kaya dengan aneka ragam budaya," ujar Kabag Humas Pemkab Tapteng, Iwan Sinaga di Pandan, Rabu.
Menurut dia, penyajian berbagai menu budaya tradisional, sudah saatnya dipromosikan seiring pesatnya kemajuan industri pariwisata, sebab masing-masing daerah memiliki budaya khas yang dapat disuguhkan sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal maupun turis mancanegara.
Budaya lokal tersebut, kata dia, perlu diangkat dengan penyajian secara tradisional, namun bila dianggap perlu bisa juga dikolaborasikan dengan gaya modern.
Iwan menyebutkan, pagelaran seni budaya beragam etnis pada puncak peringatan hari jadi Kabupaten ke-68, pada Sabtu (31/9) merupakan even tahunan yang menjadi budaya turun temurun sebagai daerah pesisir pantai.
Bahkan, kata dia, kenduri laut yang diikuti Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan bersama sekitar 20 ribu warga itu, berhasil mencatatkan rekor Muri dengan acara menari massal atau "Martumba" terpanjang di Pantai Bosur Pandan.
Berbagai atraksi budaya yang dipagelarkan pada pesta rakyat itu, seperti Sasak Induk Inang, tari Sikambang dan tari Randai Mengarak Marapulai serta tari Anak Daro perlu dilestarikan.
Sebab, kata Juru bicara Pemkab Tapteng itu, pariwisata tidak terlepas dari seni budaya daerah.
Ditambahkannya, kenduri laut adalah pesta rakyat, sehingga segala kekayaan seni budaya perlu ditampilkan, agar potensi pariwisata daerah tersebut lebih dikenal dunia luar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tapteng memiliki garis pantai sepanjang 200 kilo meter dan sebagian besar wilayah itu terdiri dari kawasan perbukitan dengan ketinggian maksimal mencapai 1.266 meter di atas permukaan laut.
Dikatakannya, di kabupaten yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia itu juga terdapat puluhan pulau yang potensial dikembangkan sebagai pusat wisata bahari, seperti Pulau Mursala atau Mansalar Island.
Dalam upaya mengoptimalkan potensi wisata di pesisir Barat Pulau Sumatera itu, Pemkab setempat selama dua tahun terakhir giat melakukan peningkatan kualitas pembangunan sarana infrastruktur jalan dan menata kawasan pantai.
"Selain kaya akan sumber daya alam, potensi pariwisata dinilai mampu mewujudkan Kabupaten Tapteng menjadi kawasan mina politan, sebagai negeri wisata sejuta pesona," kata Iwan. ***3***
(T.KR-JRD)
(T.KR-JRD/B/B. Situmorang/B. Situmorang)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kenduri Laut merupakan warisan budaya pesisir yang perlu dipromosikan dalam sektor industri pariwisata, mengingat Indonesia sangat kaya dengan aneka ragam budaya," ujar Kabag Humas Pemkab Tapteng, Iwan Sinaga di Pandan, Rabu.
Menurut dia, penyajian berbagai menu budaya tradisional, sudah saatnya dipromosikan seiring pesatnya kemajuan industri pariwisata, sebab masing-masing daerah memiliki budaya khas yang dapat disuguhkan sebagai daya tarik bagi wisatawan lokal maupun turis mancanegara.
Budaya lokal tersebut, kata dia, perlu diangkat dengan penyajian secara tradisional, namun bila dianggap perlu bisa juga dikolaborasikan dengan gaya modern.
Iwan menyebutkan, pagelaran seni budaya beragam etnis pada puncak peringatan hari jadi Kabupaten ke-68, pada Sabtu (31/9) merupakan even tahunan yang menjadi budaya turun temurun sebagai daerah pesisir pantai.
Bahkan, kata dia, kenduri laut yang diikuti Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan bersama sekitar 20 ribu warga itu, berhasil mencatatkan rekor Muri dengan acara menari massal atau "Martumba" terpanjang di Pantai Bosur Pandan.
Berbagai atraksi budaya yang dipagelarkan pada pesta rakyat itu, seperti Sasak Induk Inang, tari Sikambang dan tari Randai Mengarak Marapulai serta tari Anak Daro perlu dilestarikan.
Sebab, kata Juru bicara Pemkab Tapteng itu, pariwisata tidak terlepas dari seni budaya daerah.
Ditambahkannya, kenduri laut adalah pesta rakyat, sehingga segala kekayaan seni budaya perlu ditampilkan, agar potensi pariwisata daerah tersebut lebih dikenal dunia luar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tapteng memiliki garis pantai sepanjang 200 kilo meter dan sebagian besar wilayah itu terdiri dari kawasan perbukitan dengan ketinggian maksimal mencapai 1.266 meter di atas permukaan laut.
Dikatakannya, di kabupaten yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia itu juga terdapat puluhan pulau yang potensial dikembangkan sebagai pusat wisata bahari, seperti Pulau Mursala atau Mansalar Island.
Dalam upaya mengoptimalkan potensi wisata di pesisir Barat Pulau Sumatera itu, Pemkab setempat selama dua tahun terakhir giat melakukan peningkatan kualitas pembangunan sarana infrastruktur jalan dan menata kawasan pantai.
"Selain kaya akan sumber daya alam, potensi pariwisata dinilai mampu mewujudkan Kabupaten Tapteng menjadi kawasan mina politan, sebagai negeri wisata sejuta pesona," kata Iwan. ***3***
(T.KR-JRD)
(T.KR-JRD/B/B. Situmorang/B. Situmorang)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013